Kisah Fir'aun Pemimpin Zhalim Yg Allah SWT Binasakan di Laut Merah
Selasa, 03 Januari 2017
Wahai Pemimpin yang Zalim!! Bersikap adillah. Simak!! Inilah Kisah Raja Firaun, Pemimpin Zhalim Yang Allah SWT Binasakan dengan ditenggelamkannya di laut Merah.
Setiap manusia dimuka bumi ini pasti akan mendambakan Pemimpin (Apakah ia Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa dan lain sebagainya) yang dalam jiwanya mengalir nilai-nilai kemanusian, kebenaran dan keadilan. Pemimpin merupakan penentu hidup dan pola perilaku masyarakat yang dipimpinnya. Di tangan pemimpinlah warna kehidupan bangsa / Negara sangat tergantung. Jika seorang pemimpin adil, keadilan akan dengan sangat mudah merayap dalam tatanan kehidupan masyarakat.
Salah satu ciri pemimpin yang sangat mungkin untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan adalah seorang pemimpin yang dengan sengaja dan ambisius berburu kekuasaan.
وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ
Kisah Firaun dalam kutipan ayat dimaksud adalah gambaran sosok Pemimpin zhalim yang Allah murkai. Dalam diri Fir’aun terakumulasi semua sifat dan juga sikap yang merusak. Sikap sewenang-wenang yang melampaui batas adalah karakter merusak. Kesombongan, keangkuhan meliliti jiwanya.
Allah berfirman :
وَأَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهُ وَمَا هَدَى
Pemimpin yang zalim senantiasa haus dan ambisius berburu kekuasaan. Perburuan yang dilakukannya bukan untuk kebaikan ummat dan bangsa, namun untuk kepentingan diri sendiri, kerabat, kelompok dan juga pendukungnya.
Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah kamu meminta jabatan dalam pemerintahan. Karena jika kamu diberi jabatan karena permintaanmu, maka bebanmu sungguh berat. Tetapi jika kamu diberi jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan dibantu oleh orang banyak “(HR. Muslim).
Penguasa yang zalim yang Allah murka akan memiliki pemikiran pendek dan picik. Sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran tentang Fir’aun:
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آَتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا
Baca Juga : Baca Doa Sesudah Makan agar selamat dari gangguan Iblis
Semoga Allah SWT menghadirkan pemimpin adil di tengah kita dan kita senantiasa berdoa agar menjauhkan pemimpin yang Allah murkai di Negeri yang kita tempati ini.
Setiap manusia dimuka bumi ini pasti akan mendambakan Pemimpin (Apakah ia Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa dan lain sebagainya) yang dalam jiwanya mengalir nilai-nilai kemanusian, kebenaran dan keadilan. Pemimpin merupakan penentu hidup dan pola perilaku masyarakat yang dipimpinnya. Di tangan pemimpinlah warna kehidupan bangsa / Negara sangat tergantung. Jika seorang pemimpin adil, keadilan akan dengan sangat mudah merayap dalam tatanan kehidupan masyarakat.
Salah satu ciri pemimpin yang sangat mungkin untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan adalah seorang pemimpin yang dengan sengaja dan ambisius berburu kekuasaan.
وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الأَرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ
Fir’aun adalah Penguasa zhalim yang namanya diabadikan dalam al-Qur’an oleh Allah SWT. Karena kezhalimannya sebagai Pemimpin hingga mengaku sebagai Tuhan, akhirnya ia ditenggelamkan Allah. Tak hanya itu, Bangkainya menjadi awet sampai sekarang dan menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahnya. Ada pelajaran yang dapat diambil manusia sesudahnya, Jangan berlaku zhalim ketika jadi Pemimpin.“Dan sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas “(Yunus: 83).
Kisah Firaun dalam kutipan ayat dimaksud adalah gambaran sosok Pemimpin zhalim yang Allah murkai. Dalam diri Fir’aun terakumulasi semua sifat dan juga sikap yang merusak. Sikap sewenang-wenang yang melampaui batas adalah karakter merusak. Kesombongan, keangkuhan meliliti jiwanya.
Allah berfirman :
وَأَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهُ وَمَا هَدَى
Tidaklah heran jika Rasulullah SAW sering kali mengingatkan kepada umat Islam diseluruh dunia akibat yang akan diterima oleh para pemimpin yang zalim, seperti Fir’aun. Nabi Muhammad SAW bersabda : “Ada 4 golongan yang paling Allah benci : Pedagang yang banyak bersumpah, Orang fakir yang sombong, Orang tua yang berzina, dan seorang pemimpin (penguasa) yang zhalim” (HR. An-Nasai).“Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk “(Thaha : 79).
Pemimpin yang zalim senantiasa haus dan ambisius berburu kekuasaan. Perburuan yang dilakukannya bukan untuk kebaikan ummat dan bangsa, namun untuk kepentingan diri sendiri, kerabat, kelompok dan juga pendukungnya.
Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah kamu meminta jabatan dalam pemerintahan. Karena jika kamu diberi jabatan karena permintaanmu, maka bebanmu sungguh berat. Tetapi jika kamu diberi jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan dibantu oleh orang banyak “(HR. Muslim).
Penguasa yang zalim yang Allah murka akan memiliki pemikiran pendek dan picik. Sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran tentang Fir’aun:
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ
Singkat cerita, Nabi Musa AS berdoa kepada Allah SWT untuk membinasakan Fir’aun Si Penguasa yang Zhalim dan bala tentaranya dengan diaminkan oleh Nabi Harun AS. Kemudian Allah SWT mengabulkan doa keduanya.“Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami”(Al-Qashash : 39).
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آَتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا
Fir’aun sebagai Pemimpin yang angkuh dihinakan oleh Allah. Atas petunjuk Allah SWT, Nabi Musa AS pergi meninggalkan kota Memphis menuju ke Laut Merah. Fir’aun dan bala tentara menyusul dari belakang. Setibanya di tepi Laut Merah, Allah perintahkan kepada Musa ‘alaihi salam untuk memukulkan tongkatnya ke laut, secepat kilat laut pun terbelah, bukan surut. Seketika itu juga, Nabi Musa dan pengikutnya menyeberang lautan yang terus terbelah sampai mereka semua selamat tiba di seberang. Setelah itu laut menutup menenggelamkan sang raja besar yang sombong.“Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” Allah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua”.” (QS. Yunus: 88-89)
Baca Juga : Baca Doa Sesudah Makan agar selamat dari gangguan Iblis
Semoga Allah SWT menghadirkan pemimpin adil di tengah kita dan kita senantiasa berdoa agar menjauhkan pemimpin yang Allah murkai di Negeri yang kita tempati ini.