Cara Mendidik Anak Yang Baik Dari Usia Dini
Sabtu, 18 Februari 2017
Peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya berperan cukup besar dalam menentukan kesuksesan mereka di masa depan. Seorang anak yang sudah dididik dengan baik sejak kecil akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, lebih mudah diterima masyarakat, dan jalannya untuk meraih kehidupan yang bahagia akan lebih terbuka.
Kali ini http://theo-sonatha.blogspot.co.id akan menyajikan berbagai cara mendidik anak yang baik dari usia dini. Cara-cara ini tak hanya berguna untuk sang anak, namun juga memiliki efek positif bagi anda sebagai orang tua. Berbagai metode yang kami berikan ini juga bisa menambah kedekatan dan hubungan baik antara orangtua dan anak.
by Intel Free Press on Flickr.com via Creative Commons
Sikap optimis juga bisa ditunjukkan dengan tidak menganggap remeh sang anak, atau tidak mengolok-oloknya. Jangan biasakan menceritakan kejelekan sang anak ke orang lain di depan dirinya, karena itu bisa menimbulkan rasa minder dan rendah diri.
Tanamkanlah kebiasaan agar anak anda suka belajar dan berkreasi. Fasilitasi sang anak dengan berbagai buku maupun alat-alat tulis. Beri ia kebebasan untuk mencoret-coret di atas kertas dan melakukan berbagai hal yang bisa mengembangkan kreativitasnya. Jika hal ini sudah dibiasakan sejak kecil, maka di masa depannya sang anak akan tumbuh menjadi individu yang suka belajar dan berkreasi.
Tentunya lingkungan yang kondusif ini tidak hanya harus diterapkan untuk sang anak, namun juga untuk anda selaku orang tua. Jika anda ingin si anak tidak berlama-lama menonton TV, maka jangan menonton sinetron terlalu lama di hadapannya. Jika anda ingin si anak suka membaca, temanilah saat-saat ia membaca dan anda juga harus memahami asyiknya aktivitas membaca.
Setiap kali anda marah, jelaskanlah pada anda apa kesalahan sang anak. Jelaskan pula konsekuensi dari perbuatan sang anak. Jika perlu, berikanlah hukuman agar ia jera. Yang jelas, anda harus benar-benar memastikan bahwa sang anak mengetahui kesalahannya.
Kebebasan juga perlu diberikan kepada seorang anak untuk menanamkan sifat mandiri sejak kecil. Oleh karena itu, jangan terlalu mengawasi anak anda. Berikan ia kebebasan dan waktu-waktu yang bisa ia habiskan dengan teman-temannya atau dirinya sendiri. Dengan adanya hal ini, sang anak tak akan terlalu bergantung kepada orang tuanya.
Memberikan kebebasan berarti pula bahwa anda memercayai sang anak. Hal ini bisa membantu menumbuhkan rasa percaya diri di dalam dirinya. Satu hal yang penting, anda harus tahu kapan anda harus membatasi kebebasan tersebut, terutama jika sudah berkaitan dengan keselamatan dan masa depan sang anak.
Terlalu membesarkan hal-hal positif bisa membuat anak anda menjadi sombong dan manja, sedangkan membesar-besarkan hal negatif bisa membuatnya menjadi penakut dan rendah diri. Oleh karena itu, biasakan untuk menyikapi suatu hal dengan sewajarnya saja.
Tata krama serta berbagai nilai-nilai moral serta agama sangat penting ditanamkan oleh anak anda sejak masih berusia dini. Jika anda ingin anak-anak anda mampu mengamalkannya dengan baik, maka anda harus menjadikan tata krama dan nilai-nilai moral tersebut sebagai bagian dari kehidupan, dan bukan sekedar peraturan saja.
Jelaskanlah akibat dan efek dari suatu tata krama, misal penjelasan tentang pentingnya bersikap sopan, pentingnya berdoa, dan pentingnya menjadi orang yang jujur. Usahakan penjelasan tersebut disampaikan secara logis. Satu lagi, sebagai orang tua, anda juga harus mengamalkan hal-hal tersebut dan menunjukkan pada sang anak bahwa anda tidak hanya sekedar menyuruh saja.
Inti untuk mengetahui kadar kasih sayang yang diberikan sebenarnya mudah. Pastikan kebutuhan-kebutuhan anak anda tercukupi, seperti makan, pendidikan, dan hiburan. Jika ia berada dalam masalah, pastikan untuk berada di sisinya dan sebisa mungkin membantunya. Jangan berlebihan, dan jangan segan untuk emngatakan "tidak" jika anda merasa sang anak sudah mendekati berbagai hal negatif. Apabila kasih sayang diberikan dengan tepat, maka di masa depan sang anak akan memikirkan pula berbagai cara untuk membahagiakan orang tua.
Menuntut anak untuk menjadi sosok yang sempurna dengan menerapkan berbagai peraturan ketat bisa membuatnya frustrasi. Hal ini bisa berakibat sangat fatal ketika anda tidak lagi bisa mengontrolnya, di mana ia bisa melakukan berbagai hal negatif dan berbahaya. Berusahalah sebaik mungkin untuk menjadikannya anak yang baik, namun jangan menuntutnya untuk menjadi sosok yang sempurna di segala bidang.
Ingat, dalam mendidik anak, tujuan utama anda adalah untuk membuatnya bahagia. Bahagia bukan berarti hanya bahagia di saat ini sehingga mengorbankan hal-hal penting di masa depan, atau hanya bahagia di masa depan sehingga membuatnya tersiksa di masa kini. Anda harus menjaga keseimbangan arti "kebahagiaan" dari sang anak, baik kebahagiaan lahir maupun batin, dunia maupun akhirat. Semoga tips dari kami bisa membantu dalam membesarkan buah hati anda.
Kali ini http://theo-sonatha.blogspot.co.id akan menyajikan berbagai cara mendidik anak yang baik dari usia dini. Cara-cara ini tak hanya berguna untuk sang anak, namun juga memiliki efek positif bagi anda sebagai orang tua. Berbagai metode yang kami berikan ini juga bisa menambah kedekatan dan hubungan baik antara orangtua dan anak.
by Intel Free Press on Flickr.com via Creative Commons
- 10. Tanamkan sikap optimis dan penuh percaya diri
Sikap optimis juga bisa ditunjukkan dengan tidak menganggap remeh sang anak, atau tidak mengolok-oloknya. Jangan biasakan menceritakan kejelekan sang anak ke orang lain di depan dirinya, karena itu bisa menimbulkan rasa minder dan rendah diri.
- 9. Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berkreasi
Tanamkanlah kebiasaan agar anak anda suka belajar dan berkreasi. Fasilitasi sang anak dengan berbagai buku maupun alat-alat tulis. Beri ia kebebasan untuk mencoret-coret di atas kertas dan melakukan berbagai hal yang bisa mengembangkan kreativitasnya. Jika hal ini sudah dibiasakan sejak kecil, maka di masa depannya sang anak akan tumbuh menjadi individu yang suka belajar dan berkreasi.
Tentunya lingkungan yang kondusif ini tidak hanya harus diterapkan untuk sang anak, namun juga untuk anda selaku orang tua. Jika anda ingin si anak tidak berlama-lama menonton TV, maka jangan menonton sinetron terlalu lama di hadapannya. Jika anda ingin si anak suka membaca, temanilah saat-saat ia membaca dan anda juga harus memahami asyiknya aktivitas membaca.
- 8. Jangan memarahi dengan emosi, namun jelaskan dengan logika
Setiap kali anda marah, jelaskanlah pada anda apa kesalahan sang anak. Jelaskan pula konsekuensi dari perbuatan sang anak. Jika perlu, berikanlah hukuman agar ia jera. Yang jelas, anda harus benar-benar memastikan bahwa sang anak mengetahui kesalahannya.
- 7. Beri kebebasan
Kebebasan juga perlu diberikan kepada seorang anak untuk menanamkan sifat mandiri sejak kecil. Oleh karena itu, jangan terlalu mengawasi anak anda. Berikan ia kebebasan dan waktu-waktu yang bisa ia habiskan dengan teman-temannya atau dirinya sendiri. Dengan adanya hal ini, sang anak tak akan terlalu bergantung kepada orang tuanya.
Memberikan kebebasan berarti pula bahwa anda memercayai sang anak. Hal ini bisa membantu menumbuhkan rasa percaya diri di dalam dirinya. Satu hal yang penting, anda harus tahu kapan anda harus membatasi kebebasan tersebut, terutama jika sudah berkaitan dengan keselamatan dan masa depan sang anak.
- 6. Jangan terbiasa membesar-besarkan masalah kecil
Terlalu membesarkan hal-hal positif bisa membuat anak anda menjadi sombong dan manja, sedangkan membesar-besarkan hal negatif bisa membuatnya menjadi penakut dan rendah diri. Oleh karena itu, biasakan untuk menyikapi suatu hal dengan sewajarnya saja.
- 5. Jadikan tata krama dan nilai moral sebagai bagian dari hidup, bukan sekedar peraturan
Tata krama serta berbagai nilai-nilai moral serta agama sangat penting ditanamkan oleh anak anda sejak masih berusia dini. Jika anda ingin anak-anak anda mampu mengamalkannya dengan baik, maka anda harus menjadikan tata krama dan nilai-nilai moral tersebut sebagai bagian dari kehidupan, dan bukan sekedar peraturan saja.
Jelaskanlah akibat dan efek dari suatu tata krama, misal penjelasan tentang pentingnya bersikap sopan, pentingnya berdoa, dan pentingnya menjadi orang yang jujur. Usahakan penjelasan tersebut disampaikan secara logis. Satu lagi, sebagai orang tua, anda juga harus mengamalkan hal-hal tersebut dan menunjukkan pada sang anak bahwa anda tidak hanya sekedar menyuruh saja.
- 4. Diskusi
- 3. Tunjukkan kasih sayang dengan tepat
Inti untuk mengetahui kadar kasih sayang yang diberikan sebenarnya mudah. Pastikan kebutuhan-kebutuhan anak anda tercukupi, seperti makan, pendidikan, dan hiburan. Jika ia berada dalam masalah, pastikan untuk berada di sisinya dan sebisa mungkin membantunya. Jangan berlebihan, dan jangan segan untuk emngatakan "tidak" jika anda merasa sang anak sudah mendekati berbagai hal negatif. Apabila kasih sayang diberikan dengan tepat, maka di masa depan sang anak akan memikirkan pula berbagai cara untuk membahagiakan orang tua.
- 2. Jangan mencoba untuk membesarkan anak yang "sempurna"
Menuntut anak untuk menjadi sosok yang sempurna dengan menerapkan berbagai peraturan ketat bisa membuatnya frustrasi. Hal ini bisa berakibat sangat fatal ketika anda tidak lagi bisa mengontrolnya, di mana ia bisa melakukan berbagai hal negatif dan berbahaya. Berusahalah sebaik mungkin untuk menjadikannya anak yang baik, namun jangan menuntutnya untuk menjadi sosok yang sempurna di segala bidang.
- 1. Pahami anak-anak anda
Ingat, dalam mendidik anak, tujuan utama anda adalah untuk membuatnya bahagia. Bahagia bukan berarti hanya bahagia di saat ini sehingga mengorbankan hal-hal penting di masa depan, atau hanya bahagia di masa depan sehingga membuatnya tersiksa di masa kini. Anda harus menjaga keseimbangan arti "kebahagiaan" dari sang anak, baik kebahagiaan lahir maupun batin, dunia maupun akhirat. Semoga tips dari kami bisa membantu dalam membesarkan buah hati anda.