Bagaimana Cara Memotivasi Diri Sendiri
Minggu, 07 Agustus 2016
< Bagaimana Cara Memotivasi Diri Sendiri > Sering merasa frustasi dan seakan-akan menemui jalan buntu ketika menyelesaikan tugas atau pekerjaanmu? Lalu, kamu memilih berhenti sejenak untuk mencari inspirasi. Tapi inspirasi itu tak kunjung datang karena kamu akhirnya justru sibuk melalang buana di berbagai media sosial. Apakah situasi itu akrab di telinga? Berarti mungkin kamu juga sering terlambat atau bahkan tidak menyelesaikan tanggung jawabmu karena kesulitan mengangkat kembali semangat diri?
Satu dua kali sih tidak apa-apa. Tapi kalau terbiasa menyerah tiap kali menemui kesulitan, hidupmu pasti jauh dari kesuksesan. Sah-sah saja mencari inspirasi dan tips-tips motivasi diri dari buku atau petuah Mario Teguh. Namun sebenarnya motivasi yang paling ampuh adalah motivasi yang datang dari diri sendiri. Dan jika selama ini kamu selalu kesulitan menyemangati diri sendiri, alasan-alasan ini mungkin jadi biang keroknya.
1. Motivasi Tak Kunjung Datang Karena Kamu Selalu Memandang Rendah Kemampuan Dirimu Dengan Berbisik “Aku Tidak Bisa”
Kamu memang bukan superman atau superwoman yang punya kekuatan super untuk melakukan apapun. Kamu juga bukan Tuhan yang tanpa cela. Kamu manusia yang penuh keterbatasan dan ketidaksempurnaan tapi selalu bisa jadi lebih baik. Kesempatan untuk berkembang dan memperbaiki diri itulah keindahan menjadi manusia. Namun jika kamu terbiasa berpikiran bahwa kamu tidak bisa, tidak mampu, atau tidak sanggup tiap kali menemui kesulitan, sejatinya kamu selalu membuang kesempatanmu untuk jadi lebih baik.
Kebiasaan berpikiran negatif dan memandang rendah kemampuan sendiri ini juga memblokir kemampuanmu untuk memotivasi diri. Karena semakinkamu melihat dirimu untuk mencari inspirasi, otakmu hanya memilih untuk melihat hal-hal yang negatif saja. Alhasil semangatmu jadi semakin turun. Dibandingkan mencari-cari alasan mengapa kamu tidak bisa, coba mulai saat ini cari tahu terlebih dahulu mengapa kamu bisa.
Apakah kamu sering menyerah karena berpikir bahwa tidak peduli seberapa keras usahamu, pada akhirnya kamu akan tetap gagal? Jika iya, berarti akar kesulitanmu untuk memotivasi diri sendiri terletak disini. Kenapa kamu harus menyabotase hasil kerja kerasmu dengan mengetuk palu kegagalan terlebih dahulu sebelum hasil nyatanya benar-benar ada?
Jika kamu selalu menggambarkan garis akhir atau finis di kepalamu sebagai kegagalan atau tempat yang buruk, wajar saja kalau kamu tidak ingin menyelesaikan perjalananmu. Walaupun tidak ada yang bisa menjamin hasilnya, paling tidak gambaran positif akan kesuksesan di akhir akan mendorongmu berlari untuk lebih cepat mengetahui hasil akhirnya. Bagus jika kerja kerasmu terbayarkan kesuksesan. Namun sekalipun gagal, kamu akan bisa lebih cepat memulai tantangan baru dengan segenap kebijaksanaan dari pengalamanmu sebelumnya.
3. Bermimpi Besar Tidaklah Salah. Tapi Jika Terlalu Ambisius Menentukan Targetmu, Godaan Untuk Menyerah Akan Semakin Banyak
Dibandingkan memiliki serangkaian target besar dan kompleks, banyak orang yang meyakini bahwa memecah-mecah targetmu menjadi kecil dan lebih sederhana justru lebih baik. Karena dengan begitu, kamu bisa melihat hasilnya dalam waktu yang lebih singkat dan semakin cepat terinspirasi dari penyelesaian tiap target.
Jika kamu seringkali terlalu ambisius dalam menentukan target harianmu, bisa jadi kamu jarang melihat apapun terselesaikan. Kegagalan memenui target yang terlampau kompleks dan tidak realistik tersebut akan merusak semangatmu sepanjang hari sampai mungkin peluang keberhasilanmu di esok hari.
4. Segala Tugas Terbiasa Kamu Kerjakan Mendekati Tenggatnya. Kamu Bekerja Karena Terpaksa
Jika motivasi andalanmu adalah ‘the power of kepepet’ atau deadline, kemungkinan besar kamu termasuk golongan yang susah memotivasi diri sendiri. Motivasi diri tidak hanya perkara menyelesaikan pekerjaan (mepet) pada waktunya, tapi juga kemampuan memacu diri untuk bergerak menyelesaikan tugas ketika diperlukan bukan ketika terpaksa.
Walaupun ampuh untuk menyelesaikan tugas, motivasi sistem kebut semalam tidak akan berguna untuk tugas-tugas sulit dan panjang yang tidak mungkin diselesaikan dalam waktu semalam seperti skripsi. Maka dari itu, bagi kamu yang tidak terbiasa mengerjakan sedikit demi sedikit tiap harinya seringkali menyerah menghadapi tugas seperti ini. Kalaupun selesai, pasti banyak penyesalan dan ketidakpuasan.
5. Saat Kamu Tidak Bijak dalam Memanfaatkan Waktu, Motivasi Juga Tak Akan Mendatangimu
Orang yang susah memotivasi diri biasanya memiliki kecenderungan untuk membuang-buang waktu. Jika kamu seringkali lupa waktu berselancar di dunia maya tanpa tujuan yang jelas, bagaimana kamu bisa mengingatkan dirimu sendiri untuk menyelesaikan targetmu di hari itu.
Walaupun orang lain pasti akan menegur kebiasaan burukmu ini, namun sejatinya hanya kamu sendiri yang benar-benar bisa mengontrol waktumu. Kamu akan bisa memotivasi diri jika pengaturan waktumu berputar sekitar kapan kamu memulai dan menyelesaikan tugasmu. Bukan berarti kamu tidak bisa istirahat, tapi ketika istirahat pun kamu tahu dengan jelas kapan mulai kembali mengerjakan.
Tanpa memungkiri dampak positif media sosial dalam menghubungkan orang melewati batasan geografis dan waktu, ternyata menghabiskan waktu di media sosial memiliki dampak negatif terhadap kemampuanmu memotivasi diri. Kenapa? Aktif di media sosial memaksamu untuk jadi multi-tasker atau berusaha melakukan banyak hal sembari tetap chatting dengan teman-temanmu. Disamping kehilangan fokus, kamu juga akan semakin sulit menginspirasi diri sendiri jika terbiasa mengharapkan reaksi atau like teman-temanmu di Facebook.
7. Apakah Kamu Terbiasa Menunggu Kesempatan Emas Datang? Nah, Ini yang Jadi Alasan Motivasimu Sering Hilang
Menunggu kesempatan besar yang akan membawa kesuksesan dalam hidupmu adalah prinsip orang yang tidak bisa memotivasi dirinya sendiri. Jika terbiasa berpikiran tersebut, kamu pasti akan sering putus asa karena kesempatan itu tidak kunjung datang. Kesempatan itu hanya akan ada jika kamu gigih mencarinya. Bahkan jika sampai saat ini belum ketemu, orang yang lihai memotivasi dirinya mungkin sudah memikirkan berbagai ide baru untuk membuat kesempatan yang belum tercipta tersebut.
8. Kesulitan Memotivasi Diri Juga Bisa Datang Karena Kamu Enggan Mengakui Kesalahanmu Sendiri
Ketika terbiasa mengenali dan menunjuk kesalahan orang lain terlebih dahulu dalam tiap kemalangan, kamu tidak akan tahu bagaimana cara memperbaiki dan memotivasi dirimu untuk jadi lebih baik. Ada baiknya untuk melihat jauh ke dalam dirimu sendiri untuk mencari apa-apa yang bisa tingkatkan dari pribadimu. Jika tahu cacatmu, kamu juga akan tergugah untuk mencari cara untuk membenahinya.
Tidak terbatas pada kesalahan saja, jika kamu terus menggantungkan kesempatanmu untuk jadi lebih baik kepada orang lain, bahkan keberhasilan sekalipun bisa gagal menyemangatimu. Kamu tidak bisa mengontrol hujatan atau sanjungan orang lain, maka dari itu kamu juga tidak bisa menentukan kapan mereka akan memberimu motivasi. Karenanya, motivasi yang asalnya dari dalam dirimu adalah motivasi yang terbaik.
9. Selama Ini Kamu Terbiasa Menghibur Diri Dengan Pencapaian Macam Kerupuk. Bisa Memuaskan Sementara Waktu, Tapi Tetap Tidak Akan Mengenyangkanmu
Ketidakmampuanmu memotivasi diri mungkin berakar dari kebiasaanmu terpuaskan hanya dengan pencapaian kecil yang rasanya seperti kerupuk. Tidak mengenyangkan tapi membuat kamu terhibur dalam waktu yang singkat. Kemungkinan kamu harus bekerja keras menyelesaikan sebuah tugas yang sulit membuatmu takut atau malas.
Dibanding fokus mengerjakan dan menghadapi kesulitan-kesulitannya, kamu justru beralih ke hal-hal menyenangkan seperti YouTube atau Facebook. Alhasil pekerjaanmu selalu tertunda karena diselingi oleh kesenangan-kesenangan kecil tersebut. Selalu ingatlah, kebahagiaan menyelesaikan pekerjaan yang memang jadi tanggungjawabmu akan jauh lebih mengenyangkan dan bermakna dibanding rasa msg ala krupuk yang memabukkan.
10. Pikirkan Lagi. Apakah Kamu Sedang Benar-benar Mengejar Mimpimu? Jika Belum, Inilah Penyebab Mengapa Motivasi Tak Juga Kunjung Menghampirimu….
Diantara semua kebiasaan buruk yang selalu membuatmu gagal menyemangati diri ini, bisa jadi juga kamu salah memilih mimpi atau target yang tidak sepenuhnya milikmu. Pantas saja jika kamu terus-menerus merasa putus asa dan frustasi ketika sejatinya kamu benar-benar tidak menyukai pekerjaan dan mengerjakannya dengan terpaksa.
Bisa saja kamu berpura-pura yakin dengan pilihan itu karena bisa menyenangkan orang tua. Tapi kamu pasti akan lebih sering menemukan dirimu dalam keadaan patah semangat atau tidak puas seberapa baikpun kamu mengerjakan pekerjaan itu. Karena pada saat bersamaan kamu tahu ada hal lain yang bisa membuatmu lebih bahagia dan bersemangat.
Kamu sekarang tahu ‘kan mengapa selama ini kamu sulit sekali memotivasi diri untuk tidak menunda atau menyerah tiap menemui kesulitan? Gunakanlah pengetahuan tersebut untuk mencari jalan keluarmu dari kebiasaan yang tidak produktif ini.