Cara Mengetahui Apakah Kita Sedang Ada Dijalan Yg Tepat atau Tidak
Minggu, 25 September 2016
www.theo-sonatha.blogspot.co.id Bagian terburuk dari seseorang yang ambisius adalah mereka sangat menggebu-gebu dalam meraih kesuksesan. Mereka percaya bahwa orang sukses itu harus bekerja keras dan tidak pernah berhenti memperjuangkan apa yang mereka lakukan.
Salah satu kebohongan terbesar yang sering diajarkan kepada kita yaitu kerja keras (hard-work) dan pantang menyerah (persistent) adalah kunci dalam meraih kesuksesan.
- Apakah jika seorang kuli bangunan bekerja lebih keras lagi maka mereka akan sukses?
- Apakah jika Anda bermain lotre dan pantang menyerah maka Anda akan menjadi kaya?
- Atau pernahkah Anda melihat pria yang cintanya ditolak terus-menerus oleh gadis idamannya tetapi pria tersebut pantang menyerah dan akhirnya selalu ditolak?
Anda harus segera berhenti, ganti pekerjaan Anda, berhenti bermain lotre (satu-satunya cara untuk memenangkan lotre adalah tidak bermain), atau segera move on dari wanita idaman yang terus menolak Anda.
Kita sangat menyukai jalan yang simpel dan lurus seperti sekolah –> kuliah –> bekerja. Dan kita sangat membenci kalau harus berhenti/menyerah dalam suatu pilihan, kita tidak suka gagal, kita tidak bisa menerima bahwa pilihan kita salah, terlebih lagi waktu kita terbuang sia-sia, dan yang paling menyakitkan adalah terkadang itu semua benar. Tetapi hidup terus berlanjut, Anda bisa berhenti dan move on, atau Anda tetap stuck pada pilihan yang salah.
Yang jadi masalah utamanya adalah kita tidak pernah tahu apakah kita ada pada pilihan yang tepat atau tidak.
Apakah Anda adalah Thomas Edison yang sedang memecahkan bohlam ke-900 atau Anda adalah kuli berdasi yang hanya bekerja lebih keras setiap tahunnya. Apakah sukses tinggal selangkah lagi ataukah jalan buntu atau lebih buruk lagi jurang yang sedang menanti Anda didepan sana. Dilema antara:
- Fail –> try again –> try again –> and try again –> success
- Fail –> stop –> try something else –> success
Seandainya saja ada orang yang memberi tahu apakah pilihan yang kita ambil benar atau tidak. Untungnya ada beberapa petunjuk yang bisa Anda pelajari apakah pilihan yang sedang Anda ambil itu tepat atau tidak.
Anda yang sedang berjuang dalam hal apapun baik itu pekerjaan, karir, cinta, bisnis, passion, dan perjuangan-perjuangan lainnya, berikut Cara Mengetahui Apakah Anda Sedang Ada Dijalan Yang Tepat atau Tidak:
1. Tanyalah seseorang
People's hands raised in air
Satu-satunya kunci dalam menentukan kesuksesan seseorang adalah hasil. People see result, orang melihat hasil bukan proses. Kita sangat pintar menilai hasil orang lain, tetapi tidak dengan diri kita sendiri. Karena itu tanyalah pada seseorang (teman/keluarga/publik), apakah mereka melihat hasil dari usaha Anda.
- Tanyakan pada orang tua Anda apakah pasangan Anda adalah orang yang tepat.
- Tanyakan pada user/customer Anda tentang manfaat dari produk yang Anda jual.
- Mintalah feedback dari pelanggan Anda.
- Tanyalah pada bos/atasan Anda, apa yang bisa Anda lakukan supaya dipromosikan.
Tidak semua orang yang Anda tanya akan membantu (sebaliknya beberapa orang akan senang melihat Anda gagal), tetapi ini bukan alasan untuk tidak mencoba. Tanyalah seseorang, dan Anda dapat belajar dari feedback yang mereka berikan, dari sana Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik lagi. Tidak semua masukan dari orang lain itu benar, karena itulah keputusan tetap ada ditangan Anda, yang lebih penting adalah tanyakan pada diri Anda sendiri, ikuti kata hati dan intuisi Anda.
2. Perhatikan standar dan persaingan yang ada
Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu daerah, maka semakin tinggi standard masyarakat terhadap sesuatu. Karena hidup adalah persaingan, semakin sejahtera suatu daerah maka kompetisi yang ada juga semakin sulit. Katakan saja dinegara X jumlah sarjana meningkat 1000% setiap tahunnya, maka dapat dipastikan 5 tahun kedepan standar pendidikan sarjana tidak akan berarti banyak, karena meningkatkan kualitas secara tidak langsung juga meningkatkan standar yang ada dan artinya semakin sulit pula untuk bersaing meraih kesuksesan. Contohnya di Indonesia seperti toko online dan youtuber, hampir setiap orang memiliki peluang, banyak orang yang berusaha dibidang tersebut dan gagal, karena sangat mudah bagi orang-orang untuk terjun kedunia ini yang artinya persaingan semakin ketat, dan standar yang ada semakin tinggi. Karena itulah di Indonesia sendiri jumlah toko online atau youtuber yang betul-betul sukses itu hanya sedikit. Bukan berarti Anda harus selalu menyerah jika ada persaingan, tetapi Anda harus berhenti jika Anda tidak memenuhi standar yang ada dan mencoba hal lainnya. Dan begitu Anda mencoba sesuatu yang lain, Anda juga akan mengalami hal yang sama (standar dan persaingan), karena itulah salah satu cara untuk meraih kesuksesan adalah dengan mencari passion Anda dan memperjuangkan hal tersebut dengan sungguh-sungguh. Karena passion memungkinkan Anda untuk berjuang sampai titik tertentu dimana orang lain akan menyerah karena standar dan persaingan yang ada.
3. Belajar dari pengalaman orang lain
Keuntungan berada dijaman teknologi seperti ini adalah masyarakat dengan mudah men-sharing pengalaman mereka, dan kita dapat dengan mudah mengakses informasi apapun yang kita inginkan. Anda yang sedang membuka usaha toko roti dapat belajar dari mereka yang sudah memiliki perusahaan roti, Anda dapat belajar dari kesuksesan/kegagalan mereka, bagaimana mereka dapat sampai disana, bagaimana cara mereka mencari informasi yang mereka butuhkan, dan juga kendala-kendala yang mereka hadapi, seberapa keras mereka berusaha, itu semua dapat menjadi pertimbangan Anda dalam menentukan pilihan, apakah langkah yang Anda ambil ini tepat atau tidak. Hanya dengan melihat orang lain yang telah melewati hal yang sama kita dapat benar-benar mengerti seberapa tepat langkah yang sudah kita ambil.
4. Terima batasan Anda
Anda menggebu-gebu untuk meraih kesuksesan, tetapi sukses tidak pernah datang. Anda sudah yakin apa yang Anda butuhkan, skill, dedikasi, kerja keras, tujuan/mimpi, dan hari demi hari berlalu perlahan mimpi Anda semakin pudar bagaikan kabut yang menipis. Anda sudah bekerja keras, Anda juga pantang menyerah, tetapi sukses tidak datang juga. Mengapa?
Kenyataannya sangat pahit bahwa kemampuan yang Anda butuhkan berada diluar jangkauan Anda. Kita semua punya batasan, katakan saja Anda seorang artis penyanyi jenius dan berbakat, kejeniusan Anda tidaklah cukup. Anda butuh tim produksi untuk membuat Anda booming, Anda perlu management/label yang mengatur image Anda, pendanaan, promosi, marketing, schedule, dan ribuan hal lain yang berada diluar kemampuan Anda. Hanya sedikit orang yang bisa melakukan segala-galanya sendirian, Anda membutuhkan bantuan, dan biasanya orang akan menyalahkan keadaan jika seseorang tidak datang membantu mereka. Anda sendirilah yang bertanggung-jawab akan kesuksesan Anda, jika tidak ada yang datang membantu/mengajari Anda untuk meraih kesuksesan Anda maka itu semua adalah masalah Anda.
Karena itu kita perlu koneksi, bangunlah relasi yang baik dengan orang-orang, dan yang paling penting adalah carilah mentor/guru/orang yang tepat untuk membantu Anda mencapai kesuksesan yang Anda inginkan. Seandainya itu semua masih tidak membantu, kita masih memiliki senjata terakhir yaitu otak. Inisiatif otak Anda dapat menerobos berbagai rintangan dengan cara-cara yang kreatif, tanyakan pada otak Anda sendiri “Bagaimana saya mendapatkan apa yang saya inginkan?”.
Semua orang tahu bahwa dibutuhkan kerja keras dan sikap pantang menyerah dalam meraih kesuksesan, tetapi itu hanyalah sebagian teori, dibutuhkan pula keberanian untuk berhenti pada pilihan yang salah, dan kembali memikirkan langkah yang tepat. Mereka yang sukses bahkan lebih sering berhenti dan mencoba pilihan lainnya, berhentilah jika Anda memang harus berhenti, menyerahlah jika Anda memang harus menyerah, dan maju terus jika memang Anda harus terus maju.
Hanya ada dua cara dalam menjalani hidup: maju terus selagi Anda bisa, atau berhenti dan mencoba sesuatu yang lain saat Anda buntu. Kesalahan terbesar yaitu bertahan pada pilihan yang salah. Jadi apakah saatnya Anda berhenti atau maju terus?
Baca Juga :
Baca Juga :