Tips Cara Menanam Cabe Rawit Merah yang Baik & Benar
Sabtu, 05 November 2016
Sebagai orang yang tinggal di daerah Asia khususnya di negara Indonesia, tentu kita sudah sangat akrab dengan rasa pedas didalam masakan-masakan yang biasa kita santap sehari-hari. Ya, rasa pedas itu berasal dari cabe(cabai). Ada beberapa jenis cabai yang tumbuh di Indonesia, antara lain cabai rawit, cabai keriting, cabai merah, cabai hijau, cabai gendot, dan masih ada pula jenis cahai yang lain. Seperti kita ketahui bersama, harga cabe di negara kita sering kali fluktuatif(tidak tetap), kadang murah dan kadang melambung tinggi. Namun untungnya jenis tanaman ini mudah dibudidayakan. Cabe dapat tumbuh didataran tinggi maupun dataran rendah, tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat ditanam dalam pot yang penting kebutuhan nutrisi bagi pohon cabe terpenuhi. Mengingat kebutuhan kita akan cabe dan mudahnya tanaman ini ditanam, tentu sangat menguntungkan jika sebagaian halaman Anda ditanami cabe kan? Simak tips cara menanam cabe rawit merah berikut ini.
Pertama-tama Anda dapat menyiapkan media tanam yang nantinya digunakan untuk menanam benih cabe. Saya lebih suka menggunakan media tanam tanah kompos karena dapat dibuat sendiri. Jika merasa repot, pupuk kompos juga mudah didapatkan ditoko-toko pertanian. Campurkan tanah dan pupuk kompos, dengan perbandingan 3 : 1, jemur hingga kering dan steril, lalu diamkan dulu. Selanjutnya kita beralih untuk menyiapkan benih yang akan ditanam.
Pilih jenis cabe yang akan Anda tanam. Cabai rawit? Cabai merah? Cabai keriting? Jika sudah diputuskan, ambil salah satu cahe, pilih yang masih segar, kupas kulitnya, dan ambil bijinya. Rendamlah biji cabe sehari semalam. Keesokan harinya lihatlah rendaman biji cabe. Buang benih yang mengapung, karena jika ditanam pertumbuhannya kemungkinan tidak maksimal. Ambil benih cabe yang tenggelam, kemudian ambilah tissue atau kapas pembersih wajah. Sebarkan benih cabe diatasnya. Jarak sebaran jangan terlalu rapat ya. Kemudian tutup lagi dengan tissue atau kapas pembersih wajah, dan basahi dengan sedikit air. Tidak perlu sampai terlalu basah, yang penting cukup lembab. Masukkan tissue tersebut dalam wadah tertutup, simpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Tiap pagi cek tissue tersebut dan lihat apakah benih cabe sudah keluar tunas(berkecambah). Jika belum, basahi tissue/kapas secukupnya untuk menjaga kelembaban.
Benih biji cabe yang sudah bertunas dapat kita pindahkan ke media tanam yang baru. Ambil botol air mineral, potong separuh. Gunakan yang bagian bawah. Isi dengan media tanam berupa tanah kompos yang telah kita buat sebelumnya. Jangan terlalu penuh ya. Letakan benih biji cabai yang telah tumbuh tunas. Lalu tutupi dengan sedikit tanah kompos untuk merangsang dan mempercepat pertumbuhan tunas. Letakan ditempat yang lembab. Sesekali basahi dengan air untuk memastikan tanah kompos tetap lembab. Pastikan pula tanah kompos tidak terlalu basah, karena akar dari benih yang mulai tumbuh malah dapat menjadi busuk. Jika tanaman cabe sudah mulai bertumbuh dan memiliki daun, Anda dapat memindahkannya ke media tanam/wadah/pot yang lebih besar dan letakan ditempat yang terkena sinar matahari. Atau jika Anda ingin memindahkan ke tanah halaman, pastikan tanaman cabai sudah memiliki 2 atau 4 daun dulu. Jika sudah dipindah ke tanah halaman, jangan lupa untuk mengontrol kondisi tanaman baik dari gangguan rumput liar, siput, serangga, ataupun gangguan lainnya.
Rawat tanaman cabai Anda. Siram cabai 2 kali sehari, secukupnya. Jangan terlalu kering, dan jangan terlalu basah. Kurang lebih sekitar 2 bulan(tergantung jenis) cabe kemungkinan sudah bisa dipanen. Demikianlah tips cara menanam cabe rawit merah yang dapat kami berikan. Selamat menanam dan semoga berhasil. Mari bagikan tips menanam cabe menurut versi Anda masing-masing untuk melengkapi artikel ini. Bagi yang sudah berhasil menanam, silahkan kirim foto pohon cabainya. Nanti akan kami pajang di sini. Terimakasih.