4 Hambatan Mencapai Tujuan Terkuat dan Solusinya


Jika Anda belum saja mencapai tujuan, artinya ada hambatan mencapai tujuan tersebut. Diantara hambatan itu ada yang kita sadari ada juga yang tidak. Nah artikel ini akan membahas apa saja yang menjadi rintangan Anda mencapai cita-cita dan bagaimana cara mengatasinya.

Diantara hambatan mencapai tujuan ini, ada yang sudah Anda fahami tetapi masih bingung cara mengatasinya atau karena belum faham atau belum sadar akan hambatan tersebut. Selain itu, mungkin masih ada yang salah saat Anda menetapkan tujuan sehingga tidak bisa dicapai.

Jika belum membaca, saya sudah menulis banyak artikel tentang tujuan yang bisa dibaca di sini. Saya sangat menyarankan membacanya dulu jika belum. Artikel ini ditujukan bagi Anda yang sudah membuat atau menetapkan tujuan tetapi masih saja merasa kesulitan mencapainya.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/12/4-hambatan-mencapai-tujuan-terkuat-dan_3.html

Inilah Hambatan Mencapai Tujuan dan Solusinya

Berikut adalah beberapa penyebab yang cukup dominan tetapi seringkali dianggap sepele, padahal cukup menentukan apakah Anda akan mencapai tujuan atau tidak.

Pada kenyataanya, memang ada penghambat lain yang bersifat teknis. Tetapi hambatan bersifat teknis sebenarnya mudah diatasi. Seseorang yang bermental tangguh dan pantang menyerah akan menemukan solusi dengan mudah untuk hambatan teknis.

Sementara banyak orang yang terlalu fokus pada hambatan teknis, padahal hambatan sebenarnya bukan itu. Berikut adalah beberapa hambatan yang melemahkan mental dan mengkacaukan usaha Anda dalam mencapai tujuan.

Ingat: masalah yang bersifat teknis bukan hambatan mencapai tujuan sebenarnya.

Hambatan Pertama: Tujuan Yang Lemah

Banyak salah persepsi, katanya yang penting action. Kemudian orang pun bertindak dengan semangatnya. Ternyata untuk mencapai tujuan itu membutuhkan waktu dan penuh dengan lika liku dalam perjalanan, kemudian dia pun berhenti.

Kenapa berhenti?

Kenapa menyerah?

Salah satu penyebabnya karena tujuannya lemah. Tujuan melahirkan motivasi dan motivasi melahirkan tindakan. Jika tujuan lemah, motivasi pun lemah, dan berakibat lemahnya tindakan. Lemah tindakan itu salah satunya adalah mudah menyerah dan berhenti.

Jadi bisa kita fahami tujuan itu sendiri bisa menjadi hambatan mencapai tujuan sendiri. Memiliki tujuan lemah sering kali sama saja dengan tidak punya tujuan sama sekali karena tidak tercapai.

Solusinya adalah miliki tujuan yang menggairahkan dan menginspirasi tindakan yang kuat. Miliki tujuan besar, tujuan yang mulia yang bukan hanya untuk kebahagiaan Anda tetapi untuk kebahagiaan banyak orang.

Miliki tujuan yang luas, yang bukan hanya untuk kesuksesan di dunia juga di akhirat.

Sebagai contoh, saat Anda memiliki tujuan ingin memiliki rumah, coba perluas tujuan Anda. Punya rumah untuk apa? Bukan sekedar tempat bernaung, tetapi rumah untuk membina keluarga yang lebih islami, memberikan kenyaman ibadah untuk keluarga, bahkan bisa juga menjadikan rumah kita sebagai ladang amal seperti menampung anak yatim.

Simak juga video Inspiring Goal yang ada di paket Instant Motivation Weapon.

Hambatan Kedua: Tidak Fokus

Fokus selalu menjadi isu. Banyak pekerjaan yang dilakukan sehingga tidak memberikan hasil yang maksimal kepada apa yang kita lakukan. Penyebabnya karena energi dan waktu kita terpecah.

Fokus bukan berarti Anda cuma mengejar 1 tujuan. Fokus itu bukan pada tujuan tetapi lebih kepada tindakan. Pada kenyataanya tujuan tidak bisa hanya satu. Anda tidak bisa hanya memiliki satu tujuan saja, misalnya ingin mendapatkan rumah. Lalu bagaimana dengan mobil dan naik haji?

Anda boleh memiliki beberapa tujuan bahkan tujuan untuk setiap aspek kehidupan. Bukan hanya aspek eknomi, juga memperhatikan aspek ruhiah, jasmani (kesehatan), fikriyah (intelektual), dan berbagai aspek yang penting bagi Anda.

Fokus yang dimaksud adalah saat bertindak. Meski pun kita semua mengetahui, banyak sekali tindakan yang harus dilakukan, tetapi saran saya saya fokuslah pada satu atau sedikit hal saja dulu. Sukses itu berseri, artinya satu sukses akan membawa kepada kesuksesan lainnya.

Seperti efek domino, kita cukup menjatuhkan satu keping untuk menjatuhkan keping-keping lainnya. Silahkan Anda cari di Youtube untuk melihat apa yang saya maksud.

Tinggal pertanyaanya adalah apa “keping pertama” yang harus Anda lakukan saat ini? Bukan pertanyaan mudah, tetapi perlu kita jawab. Anda perlu memikirkan dan merenungkan  apa satu hal yang jika Anda lakukan dengan benar akan membawa kemudahan atau keberhasilan yang lainnya.

Jika Anda berhasil menemukan satu hal ini, hidup Anda akan lebih mudah dan lebih fokus sehingga satu per satu tujuan dicapai. In syaa Allah.

Bagaimana jika belum juga menemukan 1 hal ini? Teruslah mencari, sambil tetap bertindak apa yang seharusnya Anda lakukan saat ini seperti biasa. Saya sendiri cukup lama proses pencarian ini. Tergantung masing-masing orang, bisa saja cepat bisa juga lambat.

Cobalah pending beberapa pekerjaan. Jika dipending oke-oke saja, artinya pekerjaan itu bisa ditunda. Jika saat ditunda ada sesuatu yang bermasalah, artinya pekerjaan itu mendesak untuk dilakukan. Jangan hanya dengan asumsi, lakukan percobaan. Jika ternyata banyak pekerjaan bisa ditunda, maka Anda bisa memperbaiki fokus.

Bagaimana cara fokus, cara memilih tindakan, serta bagaimana cara bertindak saya bahas banyak di ebook saya Revolusi Waktu.

Hambatan Ketiga: Termakan Oleh Kesibukan

Kesibukan adalah Hambatan Mencapai Tujuan yang cukup sering terjadi pada kebanyakan orang yang saat ini memang memiliki aktivitas seperti bekerja dan berbisnis. Sayangnya, sering kali tidak terpikirkan bahwa ada solusi untuk mengatasi ini.

Banyak orang yang sudah menetapkan tujuan, kemudian dia membuat rencana. Tetapi, rencana tinggal rencana. Bukan rencana itu jelek. Bukan karena dia malas. Tetapi proses pencapaian tujuan itu tenggelam atau tersisih oleh kesibukan sehari-hari. Pada akhirnya, tujuan tinggalan tujuan dan tidak pernah tercapai karena kita sibuk melakukan hal-hal mendesak seperti biasanya.

Lalu harus bagaimana? Saya memang sibuk.

Tentu saja masih ada solusi yang bisa kita lakukan, bagaimana kita bisa tetap bekerja mengatasi hal-hal mendesak dan begitu juga kita bisa berusaha untuk mencapai tujuan kita.
  1. Kita harus memiliki tujuan yang benar-benar kuat. Salah satu penyebab, mengapa tujuan kita mudah tenggelam oleh kesibukan, karena tujuan kita kurang kuat. Lihat bahasan diatas.
  2. Tujuan harus fokus. Kalau pun Anda punya banyak tujuan, fokus satu persatu. Jika tujuan kita tidak fokus, akan banyak pekerjaan dan ditambah dengan kesibukan, maka kita akan bingung sendiri yang akhirnya kita tidak melakukan apa-apa untuk meraih tujuan kita.
  3. Bekerjalah lebih efektif, lebih sedikit tetapi dengan hasil yang tidak kalah bahkan lebih baik. Strateginya saya bahas di ebook Revolusi Waktu.
  4. Dengan SENGAJA alokasikan waktu SETIAP HARI untuk mengejar tujuan kita. Lalu bagaimana dengan kesibukan saya? Lihat poin no 3 diatas.
Hambatan Keempat: Kurang Berdo’a

Saya kita, semua sudah memahami bahwa sebagaimana pun hebatnya ikhtiar kita, jika Allah tidak mengijinkan maka tidak akan terjadi. Sebaliknya, bagaimana pun hambatan yang ada, jika Allah berkenan, maka tujuan kita akan tercapai.

Kita sadar akan pentingnya peran do’a. Namun ada beberapa mindset yang salah tentang do’a.
  • Banyak orang yang berdo’a sekedarnya. Artinya tidak serius berdo’a. Bahkan tidak sama sekali. Kalau ingat saja. Dia tidak serius saat berdo’a dan jarang pula.
  • Do’a hanyalah pelangkap. Bukan, do’a bukan pelengkap. Do’a dan ikhtiar HARUS ADA KEDUANYA karena keduanya adalah perintah.
Allah yang menjadikan segalanya, bukan ikhtiar kita. Bukan tidak perlu ikhtiar, tetapi ini masalah keyakinan dan masalah iman, bahwa Allah yang menentukan segalanya, bukan ikhtiar. Untuk itu , kedudukan doa sangat penting.

Kuncinya adalah keduanya harus maksimal. Ikhtiar tetap maksimal dan do’a pun maksimal. Do’a maksimal artinya kita serius saat berdo’a, kita yakin saat berdo’a, kita memahami adab-adab berdo’a, memilih waktu-waktu mustajab, dan juga punya waktu khusus saat berdo’a.

Satu kesalahan besar yang kadang terjadi adalah ada orang yang serius berdo’a tetapi lupa akan ibadah-ibadah wajib. Aneh bukan? Kita meminta kepada Allah tetapi perintah Allah kita abaikan.
Pentutup

Mudah-mudahan, setelah kita memahami 4 hambatan mencapai tujuan Terkuat dan solusinya akan membantu Anda semua untuk meraih tujuan yang sudah kita buat atau akan kita tetapkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel