Keutamaan Puasa Arafah dan Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Senin, 16 Januari 2017
Bagi Anda yang belum tahu apa saja Keutamaan Puasa Arafah dan Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, simak ulasan berikut. Puasa Arafah adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu 1 hari sebelum lebaran Idul Adha. Puasa pada hari itu hukumnya adalah sunnah muakad, yaitu sangat dianjurkan untuk dilakukan. Pada hari itu, para jamaah haji sedang beribadah wukuf di Arafah. Dzluhijjah sendiri merupakan salah satu bulan yang istimewa di dalam Islam. Pada 10 hari pertama pada bulan tersebut, ada banyak keutamaan bagi orang-orang yang melakukan ibadah.
Jika dilihat dalam Hukum Islam, puasa Arafah memang bukan puasa wajib. Namun akan sangat lebih baik jika Anda melakukannya karena hukumnya adalah sunnah muakad. Puasa ini sangat disarankan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji pada bulan tersebut. Sementara untuk orang-orang yang sedang beribadah haji tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah.
Ada banyak keistimewaan dan Keutamaan Dalam Islam bagi Anda yang melaksanakan puasa Arafah. Apa sajakah keutamaan puasa Arafah tersebut, ini dia penjelasannya:
Bagi Anda yang memiliki tanggungan puasa Ramadhan, Anda dapat berpuasa Arafah. Pada waktu itu Anda akan mendapatkan 2 pahala sekaligus, yaitu pahala puasa wajib dan pahala puasa sunah. Para ulama menyebutkan bahwa hari paling mulia adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sementara malam paling mulia adalah 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Siapa saja yang memuliakan hari dan malam tersebut maka akan mendapatkan banyak keutamaan. Selain mengetahui keutamaan puasa Arafah, ketahui juga keutamaan beramal saleh pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Berikut adalah 10 keistimewaan atau keutamaan bagi Anda yang memuliakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
Seperti yang sudah disebutkan, salah satu keutamaan dari mengerjakan puasa Arafah adalah terbebas dari api neraka. Sesuai dengan hadits berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya : “Diantara hari di mana Allah membebaskan seseorang dari siksa neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekat kepada mereka dan akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Lalu Allah berfirman: Apa yang diinginkan mereka?”. (HR. Muslim No. 1348)
Selain yang sudah disebutkan, ada keutamaan puasa Arafah lainnya yaitu doa yang mustajab. Di mana orang yang berpuasa Arafah akan dikabulkan doa-doanya oleh Allah SWT. Belum lagi keutamaan hari Arafah itu sendiri, maka akan semakin kuat pula doa tersebut bagi orang yang berpuasa Arafah. Seperti uraian Sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Sebaik-baiknya doa ialah doa di hari Arafah, dan sebaik-baiknya ucapanku, begitu pula yang diucapkan para Nabi sebelum aku ialah ‘LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QADIIR’ (Tidak ada Tuhan kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya-lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah lah yang maha menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, Hasan)
Setelah membaca uraian tersebut, sekarang Anda tentu sudah mengetahui apa saja keutamaan bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah. Bulan di mana 10 hari pertamanya adalah hari istimewa tersebut sebaiknya diisi dengan perbuatan mulia dan saleh. Dengan begitu kita sebagai umat Muslim akan mendapatkan berkah dan pahala sesuai dengan keutamaan hari tersebut. Walaupun tidak wajib, puasa Arafah adalah puasa yang sangat dianjurkan karena merupakan puasa di hari istimewa.
Baca Juga>Keutamaan Sedekah Dalam Islam Menurut Rasulullah SAW
Demikian uraian mengenai keutamaan puasa Arafah dan keutamaan 10 hari pertama dalam bulan Dzulhijjah.
Jika dilihat dalam Hukum Islam, puasa Arafah memang bukan puasa wajib. Namun akan sangat lebih baik jika Anda melakukannya karena hukumnya adalah sunnah muakad. Puasa ini sangat disarankan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji pada bulan tersebut. Sementara untuk orang-orang yang sedang beribadah haji tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah.
Ada banyak keistimewaan dan Keutamaan Dalam Islam bagi Anda yang melaksanakan puasa Arafah. Apa sajakah keutamaan puasa Arafah tersebut, ini dia penjelasannya:
- Diampuni dosa-dosanya selama 2 tahun
- Terjaga dari perbuatan dosa
- Terbebas dari siksa api neraka
Bagi Anda yang memiliki tanggungan puasa Ramadhan, Anda dapat berpuasa Arafah. Pada waktu itu Anda akan mendapatkan 2 pahala sekaligus, yaitu pahala puasa wajib dan pahala puasa sunah. Para ulama menyebutkan bahwa hari paling mulia adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sementara malam paling mulia adalah 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Siapa saja yang memuliakan hari dan malam tersebut maka akan mendapatkan banyak keutamaan. Selain mengetahui keutamaan puasa Arafah, ketahui juga keutamaan beramal saleh pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Berikut adalah 10 keistimewaan atau keutamaan bagi Anda yang memuliakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
- Diberkahi umurnya
- Ditambah rezekinya
- Dijaga diri dan keluarganya
- Diampuni dosa-dosanya
- Dilipatgandakan pahalanya
- Dimudahkan ketika dikeluarkan nyawa (mati dalam keadaan khusnul khatimah)
- Diterangkan kehidupannya
- Diberatkan timbangan untuk kebajikannya
- Diselamatkan dari semua kesusahan yang dialaminya
- Ditinggikan derajatnya di mata Allah SWT
Seperti yang sudah disebutkan, salah satu keutamaan dari mengerjakan puasa Arafah adalah terbebas dari api neraka. Sesuai dengan hadits berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya : “Diantara hari di mana Allah membebaskan seseorang dari siksa neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekat kepada mereka dan akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Lalu Allah berfirman: Apa yang diinginkan mereka?”. (HR. Muslim No. 1348)
Selain yang sudah disebutkan, ada keutamaan puasa Arafah lainnya yaitu doa yang mustajab. Di mana orang yang berpuasa Arafah akan dikabulkan doa-doanya oleh Allah SWT. Belum lagi keutamaan hari Arafah itu sendiri, maka akan semakin kuat pula doa tersebut bagi orang yang berpuasa Arafah. Seperti uraian Sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Sebaik-baiknya doa ialah doa di hari Arafah, dan sebaik-baiknya ucapanku, begitu pula yang diucapkan para Nabi sebelum aku ialah ‘LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QADIIR’ (Tidak ada Tuhan kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya-lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah lah yang maha menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, Hasan)
Setelah membaca uraian tersebut, sekarang Anda tentu sudah mengetahui apa saja keutamaan bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah. Bulan di mana 10 hari pertamanya adalah hari istimewa tersebut sebaiknya diisi dengan perbuatan mulia dan saleh. Dengan begitu kita sebagai umat Muslim akan mendapatkan berkah dan pahala sesuai dengan keutamaan hari tersebut. Walaupun tidak wajib, puasa Arafah adalah puasa yang sangat dianjurkan karena merupakan puasa di hari istimewa.
Baca Juga>Keutamaan Sedekah Dalam Islam Menurut Rasulullah SAW
Demikian uraian mengenai keutamaan puasa Arafah dan keutamaan 10 hari pertama dalam bulan Dzulhijjah.