Keutamaan dan Makna Doa Qunut Sholat Shubuh
Selasa, 17 Januari 2017
Doa Qunut adalah Bacaan doa yang dipanjatkan saat sholat subuh. Selain itu, doa qunut juga biasa dibacakan saat sholat witir yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW bersama sahabatnya.
Doa Qunut merupakan salah satu bagian doa yang dipanjatkan ketika menjalankan sholat subuh di rakaat yang kedua. Doa ini biasanya dipanjatkan sesudah mengerjakan ruku’ maupun ketika i’tidal. Hukum dari doa ini sendiri berbeda-beda berdasarkan para ulama. Di mana ada ulama yang berpendapat di mana dengan membaca doa tersebut maka hukumnya adalah sunnah ab’adl (di mana jika lupa membaca doa tersebut maka disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi ketika sholat Subuh. Selain itu, ada juga ulama yang berpendapat di mana tak apa-apa jika lupa tidak membaca doa ini. Tapi pendapat ini tidak masyhur.
Keutamaan Doa Qunut Sholat Subuh
Imam Mazhab 4 yaitu Mazhab Maliki dan Syafi’i sendiri qunut hukumnya adalah Sunah Muakkad, yakni bila doa qunut ini ditinggalkan ketika shalat subuh, maka tak akan membatalkan sholat subuh itu sendiri. Mazhab Hambali sendiri mensunatkan qunut secara khusus untuk para pemimpin shalat atau imam. Sedangkan Mazhab Hanafi tak menyunatkan qunut saat subuh. Adapun hal-hal kenapa Qunut di sunahkan, adalah dengan adanya pertimbangan berikut ini:
Saat seseorang tak diberikan berkah terhadap hartanya, maka ia tak dapat memperoleh manfaat dan kebaikan dari hartanya tersebut. Hal ini banyak sekali yang terjadi di sekitar kita, di mana kita seringkali menjumpai seseorang dengan harta berlimpah, tetapi ia sendiri terjerat korupsi atau kasus hukum. Sebagai imbasnya, dirinya tak bahagia dengan keluarganya, merasa selalu kurang dan lain sebagainya.
Masih banyak lagi manfaat dan keutamaan doa qunut. Selain itu, dalam mengakhiri qunut sendiri dianjurkan untuk membaca salawat. Hal ini dikarenakan sebagai kebiasaan dari para sahabat di masa terdahulu.
Makna Doa Qunut Sholat Subuh
Dalam doa qunut Sholat Subuh tersimpan banyak makna dan manfaat, di antaranya sebagai berikut:
Bunyi Doa Qunut
Doa qunut Sholat Subuh berdasarkan ajaran dari Rasulullah SAW sendiri merupakan qunut di baca saat shalat witir. Hal ini sesuai dengan hadis dari Hasan hin Ali bin Abi Thalib Ra. Adapun bacaan cari qunut sendiri yaitu:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arti Doa Qunut
Dalam ayat pertama doa qunut yang berbunyi “Allahummahdiniii fiiman hadaiit” memiliki arti yaitu permintaan seorang hamba kepada Allah SWT atas petunjuk berdasarkan orang-orang yang sudah diberikan petunjuk. Adapun petunjuk di sini yaitu bisa berbentuk ilmu bermanfaat maupun amal yang shaleh. Ilmu sendiri bisa membimbing untuk dapat memahami mana yang salah dan mana yang benar, dapat membedakan jalan yang sesat dan yang lurus, serta semangat mengamalkan dalam mengikuti kebenaran.
Adapun kalimat tersebut bisa dikatakan sebagai kalimat tawasil. Di mana menyebutkan sebuah kenikmatan hidayah dari Allah untuk umat-Nya. Dalam ayat ini, kita sebagai hamba Allah memohon hidayah sebagaimana Allah sudah memberikan hidayah untuk umat-Nya yang lain. Bisa disebut istilah tawassul bi fi’lilah, yakni tawasul perbuatan Allah, di mana memberikan petunjuk untuk siapa pun yang telah dikehendakinya. Jenis Tawasul ini bisa dilakukan ketika umat Muslim hendak membaca shalawat ketika tasyahud.
Sementara untuk doa qunut yang selanjutnya yaitu “wa’afinii fiiman ‘afaiit” yang berarti berilah hamba keselamatan, seperti hamba-Mu yang lain yang telah diberi keselamatan. Dalam doa ini kita memohon kepada Allah untuk meminta keselamatan terhadap segala macam penyakit, baik penyakit hati ataupun penyakit badan. Sementara penyakit hati sendiri terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya Syahwat dan Syubhat. Syahwat sendiri berarti segala keinginan menyimpang terhadap kebenaran akibat dorongan dari hawa nafsu. Entah itu dorongan menginginkan wanita, tahta maupun harta. Sementara Syubhat sendiri merupakan pemikiran sesat dalam benak seseorang, dengan begitu menghalangi seseorang untuk berada di jalan kebenaran.
Dalam Qunut selanjutnya, yaitu “watawallanii fiiman tawallaiit” yang memiliki arti di mana jadilah wali untukku, seperti Engkau menjadi wali untuk hamba yang telah dikehendaki. Adapun wali di sini artinya yaitu kekasih untuk dijadikan penolong, pelindung serta memperhatikan setiap kondisi orang terkasih. Saat Allah telah menjadi Wali istimewa untuk hamba-Nya, dengan begitu Allah akan begitu memperhatikan hamba-Nya tersebut, dengan menyelamatkannya terhadap segala cobaan baik di dunia maupun di akhirat serta mengarahkannya menuju jalan yang benar dan lurus.
Untuk kalimat doa “wabaariklii fiimaa ‘athoiit” yang mana berkahilah padaku apa yang sudah Engkau berikan. Adapun berkah di sini dari bahasa Arab Birkah yang artinya tempat luas untuk menampung air. Dalam asal kata tersebut, ulama pun mengatakan di mana berkah merupakan kebaikan yang terus menerus dan banyak. Dengan begitu, kita meminta pada Allah SWT untuk memberikan keberlimpahan kebaikan, pada nikmat yang sudah diberikan Allah untuk kita. Sebab dengan sedikit sesuatu yang berkah, akan lebih baik nilainya dibandingkan yang banyak tetapi tidak berkah.
Doa Qunut merupakan salah satu bagian doa yang dipanjatkan ketika menjalankan sholat subuh di rakaat yang kedua. Doa ini biasanya dipanjatkan sesudah mengerjakan ruku’ maupun ketika i’tidal. Hukum dari doa ini sendiri berbeda-beda berdasarkan para ulama. Di mana ada ulama yang berpendapat di mana dengan membaca doa tersebut maka hukumnya adalah sunnah ab’adl (di mana jika lupa membaca doa tersebut maka disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi ketika sholat Subuh. Selain itu, ada juga ulama yang berpendapat di mana tak apa-apa jika lupa tidak membaca doa ini. Tapi pendapat ini tidak masyhur.
Keutamaan Doa Qunut Sholat Subuh
Imam Mazhab 4 yaitu Mazhab Maliki dan Syafi’i sendiri qunut hukumnya adalah Sunah Muakkad, yakni bila doa qunut ini ditinggalkan ketika shalat subuh, maka tak akan membatalkan sholat subuh itu sendiri. Mazhab Hambali sendiri mensunatkan qunut secara khusus untuk para pemimpin shalat atau imam. Sedangkan Mazhab Hanafi tak menyunatkan qunut saat subuh. Adapun hal-hal kenapa Qunut di sunahkan, adalah dengan adanya pertimbangan berikut ini:
- Berdasarkan Musnad Ahmad bin Hambal menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tak pernah henti untuk membaca Qunut saat sholat subuh sampai Beliau wafat.
- Berdasarkan pendapa Hasan Bin Ali dalam HR Nasa’i 1746, Turmudji 464, Abu Daud 1425 di mana Rasulullah SAW mengajarinya dalam beberapa doa yang dipanjatkan hendaknya Ia mengucapkannya saat qunut Witir.
Saat seseorang tak diberikan berkah terhadap hartanya, maka ia tak dapat memperoleh manfaat dan kebaikan dari hartanya tersebut. Hal ini banyak sekali yang terjadi di sekitar kita, di mana kita seringkali menjumpai seseorang dengan harta berlimpah, tetapi ia sendiri terjerat korupsi atau kasus hukum. Sebagai imbasnya, dirinya tak bahagia dengan keluarganya, merasa selalu kurang dan lain sebagainya.
Masih banyak lagi manfaat dan keutamaan doa qunut. Selain itu, dalam mengakhiri qunut sendiri dianjurkan untuk membaca salawat. Hal ini dikarenakan sebagai kebiasaan dari para sahabat di masa terdahulu.
Makna Doa Qunut Sholat Subuh
Dalam doa qunut Sholat Subuh tersimpan banyak makna dan manfaat, di antaranya sebagai berikut:
- Ibadah Shalat
- Taat dan Tunduk
- Berdiri saat shalat
- Tenang dan Diam
Bunyi Doa Qunut
Doa qunut Sholat Subuh berdasarkan ajaran dari Rasulullah SAW sendiri merupakan qunut di baca saat shalat witir. Hal ini sesuai dengan hadis dari Hasan hin Ali bin Abi Thalib Ra. Adapun bacaan cari qunut sendiri yaitu:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arti Doa Qunut
Dalam ayat pertama doa qunut yang berbunyi “Allahummahdiniii fiiman hadaiit” memiliki arti yaitu permintaan seorang hamba kepada Allah SWT atas petunjuk berdasarkan orang-orang yang sudah diberikan petunjuk. Adapun petunjuk di sini yaitu bisa berbentuk ilmu bermanfaat maupun amal yang shaleh. Ilmu sendiri bisa membimbing untuk dapat memahami mana yang salah dan mana yang benar, dapat membedakan jalan yang sesat dan yang lurus, serta semangat mengamalkan dalam mengikuti kebenaran.
Adapun kalimat tersebut bisa dikatakan sebagai kalimat tawasil. Di mana menyebutkan sebuah kenikmatan hidayah dari Allah untuk umat-Nya. Dalam ayat ini, kita sebagai hamba Allah memohon hidayah sebagaimana Allah sudah memberikan hidayah untuk umat-Nya yang lain. Bisa disebut istilah tawassul bi fi’lilah, yakni tawasul perbuatan Allah, di mana memberikan petunjuk untuk siapa pun yang telah dikehendakinya. Jenis Tawasul ini bisa dilakukan ketika umat Muslim hendak membaca shalawat ketika tasyahud.
Sementara untuk doa qunut yang selanjutnya yaitu “wa’afinii fiiman ‘afaiit” yang berarti berilah hamba keselamatan, seperti hamba-Mu yang lain yang telah diberi keselamatan. Dalam doa ini kita memohon kepada Allah untuk meminta keselamatan terhadap segala macam penyakit, baik penyakit hati ataupun penyakit badan. Sementara penyakit hati sendiri terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya Syahwat dan Syubhat. Syahwat sendiri berarti segala keinginan menyimpang terhadap kebenaran akibat dorongan dari hawa nafsu. Entah itu dorongan menginginkan wanita, tahta maupun harta. Sementara Syubhat sendiri merupakan pemikiran sesat dalam benak seseorang, dengan begitu menghalangi seseorang untuk berada di jalan kebenaran.
Dalam Qunut selanjutnya, yaitu “watawallanii fiiman tawallaiit” yang memiliki arti di mana jadilah wali untukku, seperti Engkau menjadi wali untuk hamba yang telah dikehendaki. Adapun wali di sini artinya yaitu kekasih untuk dijadikan penolong, pelindung serta memperhatikan setiap kondisi orang terkasih. Saat Allah telah menjadi Wali istimewa untuk hamba-Nya, dengan begitu Allah akan begitu memperhatikan hamba-Nya tersebut, dengan menyelamatkannya terhadap segala cobaan baik di dunia maupun di akhirat serta mengarahkannya menuju jalan yang benar dan lurus.
Untuk kalimat doa “wabaariklii fiimaa ‘athoiit” yang mana berkahilah padaku apa yang sudah Engkau berikan. Adapun berkah di sini dari bahasa Arab Birkah yang artinya tempat luas untuk menampung air. Dalam asal kata tersebut, ulama pun mengatakan di mana berkah merupakan kebaikan yang terus menerus dan banyak. Dengan begitu, kita meminta pada Allah SWT untuk memberikan keberlimpahan kebaikan, pada nikmat yang sudah diberikan Allah untuk kita. Sebab dengan sedikit sesuatu yang berkah, akan lebih baik nilainya dibandingkan yang banyak tetapi tidak berkah.