Ciri Ciri Orang Miskin Tapi Sok Kaya Yg Akan Selalu Membohongi Anda

Pada artikel kali ini Anda akan belajar mengidentifikasi Ciri-Ciri Orang Miskin Tapi Sok Kaya Yang Akan Selalu Membohongi Anda, berusaha mengambil keuntungan dari Anda, mencuri perhatian Anda, dan apapun itu demi keuntungan mereka.

Saya terinspirasi membuat tulisan ini karena membaca cerita tentang seorang karyawan yang meninggalkan pekerjaan 30 juta rupiah sebulan di perusahaan hanya untuk menjadi full-time blogger.

Kesan pertama yang langsung muncul dipikiran saya adalah “orang bodoh macam apa yang mau melepas gaji 30 juta untuk ngeblog?”. Setidaknya ngeblog kan bisa dijadikan sampingan (gak perlu berhenti kerja), tapi ini orang resign begitu saja dan lebih hebatnya lagi beliau memiliki tanggungan (anak & istri) yang membuat saya jadi tambah meragukan kebenaran cerita tersebut.

Saya sendiri orang yang sangat analitis dan realistis, saya kurang percaya dengan cerita yang tidak bisa dibuktikan secara logis dan nyata (real), kemungkinan besar orang ini hanyalah penipu yang ingin menarik banyak audience supaya bisa mengambil sesuatu dari perhatian para pembaca tersebut. Mungkin saja saya salah persepsi dan ternyata cerita blogger tersebut benar-benar nyata (maybe). Karena itu saya tidak akan menyebutkan nama/brand apapun disini (demi menjaga nama baik orang-orang yang bersangkutan), biar Anda sebagai pembaca yang menilai.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/ciri-ciri-orang-miskin-tapi-sok-kaya-yg.html
Beberapa hal yang membuat saya ragu adalah:
  • Tidak ada bukti yang jelas kalau dia sebelumnya benar-benar memiliki gaji 30 juta sebulan, toh siapa yang bisa tahu apakah dia berkata jujur atau tidak? Kecuali dia mau menunjukan slip gaji/mutasi gaji dari rekeningnya, tapi kita semua tentu tahu ini rahasia (confidential) lagipula memalsukan hal seperti ini sangatlah mudah didunia online.
  • Beliau menyatakan penghasilan blognya sudah milyaran dan lucunya tidak menyebutkan alamat blog yang ia kelola. Dilihat dari sisi manapun tidak ada alasan logis bagi seorang blogger untuk merahasiakan blognya. Takut di-spam/dijahatin dan nanti blognya hancur? Come on man, kalau semudah itu ngancurin sebuah blog, ga bakal ada blogger yang bisa sukses.
Jadi blogger ini membuat artikel di blog A (yang saya baca) dan menyatakan beliau punya blog B yang penghasilannya ratusan juta per bulan. Ironisnya blog A ini saya lihat trafiknya biasa-biasa saja, komentarnya cuma orang-orang yang promosi (kelihatan jelas orang yang komennya tulus sama yang cuma mau backlink), jumlah share sosialnya palsu (fake number), dan menjual e-book “bagaimana blog ini menghasilkan 100 juta sebulan”.

Anda pasti sudah terbiasa dengan tipikal orang sok kaya macam ini, mereka yang memiliki ciri:

“Saya bisa bantu Anda menghasilkan 100 juta/bulan secara pasif dengan metode ini (e-book). Tenang saja, saya sendiri belum dapat uang segitu banyak dengan cara ini (dan begitupun dengan Anda), tapi tahukah Anda? Saya akan meminta bayaran Rp 100.000,- supaya Anda membeli e-book ini dan jika cukup banyak orang bodoh seperti Anda yang tertarik maka bukan hal yang mustahil “saya” bisa menghasilkan 100 juta/bulan (saya loh ya, bukan Anda).”

Mau tahu sedikit rahasia orang yang betul-betul kaya?
  • Orang kaya tidak suka pamer kekayaan (rich people don’t act rich)
  • Orang kaya justru tidak mau penghasilan/gaji/kekayaannya diketahui banyak orang
  • Orang kaya akan berbagi secara cuma-cuma (toh mereka sudah kaya, bukan ngarep kaya dari jualan ilmu kosong)
Kenyatannya banyak sekali penipu dengan ciri orang sok kaya seperti ini mulai dari artis, pebisnis, motivator, termasuk blogger.

Karena itu mari kita pelajari 3 ciri orang sok kaya yang akan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari:

1. Orang sok kaya yang pamer kekayaan untuk mencari perhatian

Saya benci harus membeberkan fakta ini, tapi artis-artis yang Anda lihat punya gaya hidup glamour/mewah itu tidaklah sekaya yang Anda bayangkan. Bahkan beberapa dari mereka sengaja membuat image “sok kaya” seperti pamer harta, gaya hidup mewah, karena memang begitulah cara mereka mencari uang (mencari perhatian).
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/ciri-ciri-orang-miskin-tapi-sok-kaya-yg.html

Kekayaan settingan ini bertujuan supaya orang-orang iri atau dengki dan akhirnya banyak yang berkomentar, mencibir, haters dan sebagainya (ingat apapun bentuk interaksinya baik positif maupun negatif akan dianggap sebagai engagement khususnya di media sosial).

Mungkin Anda bingung ini artis jarang show/tampil tapi kok tajir ya pamer uang sana-sini, pamer mobil sport lah, helikopter lah, keliling dunia dan sebagainya. Yang harus Anda tanyakan bukan uangnya darimana, tapi apa yang artis ini dapat dari exposure tersebut?

Toh ini cuma permainan media, artis dan manajemen. Sejak awal memang sengaja dibuat-buat supaya heboh dan memancing emosi, karena pada akhirnya mereka cuma mau menarik perhatian Anda.

2. Orang sok kaya yang menjual cerita sukses

Seperti cerita blogger diatas sebelumnya, orang-orang seperti ini akan menjual sebuah “cerita” yang entah benar atau tidak (kebanyakan sih tidak) dan ujung-ujungnya malah mengarah ke penjualan.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/ciri-ciri-orang-miskin-tapi-sok-kaya-yg.html

Saya tidak bilang ini salah, toh jualan apapun sebenarnya sah-sah saja selama pembeli memang tahu apa yang akan mereka beli, namun yang sangat saya sayangkan adalah banyak sekali orang-orang yang menggunakan cerita palsu hanya untuk menarik perhatian calon pembeli, dan yang lebih buruk lagi apa yang mereka jual hanyalah sampah (tidak membawa value apapun).

Saya pernah membaca buku tentang bagaimana cara memulai usaha tanpa modal, ujung-ujungnya cuma dibeberkan beberapa opsi seperti:
  • Pinjam uang keluarga/orang tua
  • Patungan sama teman
  • Pinjam bank/kredit
  • Cari investor atau crowdsourcing
What a waste of time. Total garbage. Semua juga sudah tahu dan betul-betul tidak ada manfaatnya sama sekali..

Fakta menariknya adalah ternyata ilmu-ilmu terbaik yang saya dapatkan sampai hari ini semuanya saya peroleh secara gratis (free tanpa biaya sepeserpun), entah itu dari blog, youtube, pengalaman dan sebagainya.

Bukan berarti saya mengatakan semua ilmu yang diajarkan secara berbayar seperti buku/e-book/e-course itu tidak berguna, cuma bagi Anda yang tidak mau keluar biaya dan cukup rajin mencari, sebenarnya hampir semua ilmu yang Anda butuhkan sudah tersedia gratis di internet.

Yang saya perhatikan para penjual cerita ini punya teman sesama “penjual cerita” yang akan memberikan testimoni dan membantu promosi bisnis ini, terlihat seperti kumpulan orang-orang MLM.

Latar belakang cerita suksesnya pun penuh tanda tanya. Tidak ada urutan langkah yang logis/realistis, tiba-tiba ada koneksi, tiba-tiba ada modal dan sebagainya, yang lebih hebat lagi bisa tampil di media dan sebagainya.

Faktanya bahkan ada narasumber di salah satu talkshow (TV) terbaik dalam negeri ini pernah berbohong mengenai cerita suksesnya (saya tidak akan sebut siapa orangnya, tapi Anda bisa cari pengakuan narasumber tersebut di internet), artinya sekelas media seperti televisi saja berani berbohong kepada publik, tentu kita tahu banyak settingan gosip dan sebagainya, tapi jelas keterlaluan kalau sampai masuk kedalam acara yang formatnya talkshow.

Ini sudah termasuk pembohongan publik. Kalau media saja bisa berbohong, darimana lagi masyarakat harus mencari kebenaran? Yah memang dunia bisnis itu kejam dan penuh tipu muslihat.

Baca juga=>Kebohongan Motivator dan Kebohongan Media

3. Orang sok kaya yang mengajarkan Anda cara menjadi kaya

Orang kaya yang sesungguhnya tidak pernah mengajarkan Anda “cara menjadi kaya” tetapi mereka akan membagikan ilmu supaya Anda bisa sukses dalam bidang tertentu.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/ciri-ciri-orang-miskin-tapi-sok-kaya-yg.html

Tidak pernah ada orang yang membagikan rahasia/ilmu menjadi kaya kepada orang lain dengan cara bebayar, mengapa?
  • Orang kaya akan berbagi cuma-cuma (karena sudah kaya) dan mereka tidak akan memungut biaya dari ilmunya.
  • Jika seseorang memiliki rahasia menjadi kaya, bukankah lebih baik ilmunya digunakan untuk dirinya sendiri terlebih dahulu, kenapa harus repot-repot menjual ilmu (dalam bentuk buku/e-book/dll) tersebut kepada orang lain?
Bukankah aneh ada jika ada blogger yang menjual e-book cara menghasilkan ratusan juta dari blog seharga 100 ribu, kenapa tidak dibagikan secara gratis saja? Kenapa harus memungut biaya kalau dia bisa mendapat ratusan juta dari blog setiap bulannya?

Logikanya begini: kalau Anda jago memancing ikan dan bisa menjual ikan-ikan (hasil pancingan) tersebut dengan harga tinggi, apakah Anda akan mengajarkan orang lain caranya memancing ikan? Atau Anda akan terus menjual ikan-ikan tersebut dari hasil pancingan Anda sendiri?

Diluar negeri praktek bisnis seperti ini sudah sangat sering terjadi, jika Anda perhatikan sebenarnya apa yang terjadi disini kebanyakan sudah sering terjadi diluar negeri, mulai dari settingan media, politik, bisnis, dan pembohongan-pembohongan lainnya.

Karena itu berhati-hatilah dan selalu waspada. Analisa sesuatu secara logis dan realistis. Jangan mudah percaya dengan cerita-cerita sukses yang sering Anda dengar di internet/media, periksa bagaimana orang tersebut bisa menjadi seperti itu.

Saya pernah meneliti seorang motivator yang katanya dari “keluarga biasa” dan hidupnya sulit sampai akhirnya bisa menjadi entrepreneur yang sukses, lucunya setelah saya selidiki ternyata orang tersebut berasal dari keluarga kaya, bisa kuliah DKV di salah satu universitas swasta terbaik dengan biaya 30 juta per semester.

Yang lebih hebat lagi punya koneksi sana-sini untuk berbisnis properti dan tiba-tiba secara ajaib sukses dengan bisnis propertinya.

Saya bukannya membenci motivator, media, atau siapapun. Saya benci jika seseorang menipu dan menyia-nyiakan waktu orang lain yang sangat berharga. Saya benci dengan sesuatu yang hanya idealis secara teori namun tidak bisa dibuktikan secara logis dan nyata.

Seperti yang saya katakan diawal, mungkin saja saya salah persepsi, mungkin semua yang ada diatas itu benar dan saya yang salah. Pada akhirnya Andalah yang menentukan apakah hal itu benar-benar nyata atau memang hanya omong kosong belaka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel