Hidup Adalah Pilihan

Life is choice. Hidup adalah pilihan.

Kita semua tentu percaya itu, dengan kata lain hidup adalah akumulasi dari semua pilihan-pilihan yang kita ambil saat kita masih hidup dan pada akhirnya akan membentuk cerita kehidupan kita (sampai kita meninggal).

Oleh karenanya kita sangat menghargai arti kebebasan, kemerdekaan, dan pilihan dalam menentukan jalan hidup kita sendiri. Sekarang coba Anda renungkan pertanyaan berikut:
  • Apakah Anda benar-benar punya pilihan?
  • Anda punya pilihan, tapi apakah Anda benar-benar bebas memilih apapun?
  • Anda sudah memilih, apakah realita/hidup memberikan pilihan/opsional yang Anda mau?
Beberapa orang lahir dengan keadaan/kondisi tertentu yang membuat mereka terkadang tidak punya pilihan.

– Katakan saja ada anak yang ingin menjadi seorang dokter tetapi dia lahir di ekonomi keluarga yang kurang mampu, sehingga anak tersebut tidak berhasil menjadi dokter karena faktor ekonomi/finansial.

– Atau orang yang bercita-cita menjadi seorang pelukis, tetapi dia lahir di negara yang sedang terjadi perang sehingga memaksanya menjadi seorang tentara karena faktor keadaan/situasi.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/hidup-adalah-pilihan.html

“Circumstances matter”. Keadaan Anda itu sangat penting. Seberapa beruntung kita saat lahir itu sangat-sangat mempengaruhi kehidupan kita dan kesuksesan yang dapat kita raih. Hampir setiap orang 15-20 tahun pertama dalam hidupnya bukanlah pilihan, tetapi akumulasi dari arahan keluarga, lingkungan, dan orang lain. Dalam beberapa kasus bahkan ada orang yang seumur hidupnya diarahkan oleh orang lain seperti orang tua/keluarga/masyarakat/pemerintah. Faktor keadaan seperti ekonomi keluarga, lingkungan tempat Anda lahir, situasi masyarakat tempat Anda lahir, karakter teman/sahabat Anda, cara orang tua Anda mengajari Anda, sekolah yang Anda ambil, itu semua sangat mempengaruhi diri Anda sekarang dan potensi kehidupan Anda dimasa depan.

Hidup memang pilihan, tapi keadaan kita terkadang membuat kita seakan tidak punya pilihan (opsional kita terbatas karena faktor keadaan). Berapa banyak orang yang terjebak bekerja dengan tidak bahagia karena harus menafkahi keluarganya, mereka tidak bahagia dalam rutinitasnya tetapi keadaan memaksa mereka sehingga mereka tidak punya pilihan selain melakukannya. Beberapa hal yang salah tentang menyikapi faktor keadaan seperti :
  • Kalau saya bisa sukses diusia muda, Anda juga bisa.
  • Semua orang bisa sukses/kaya.
  • Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau.
Berhati-hatilah karena faktanya adalah tidak semua orang bisa sukses (ini fakta), tidak semua orang bisa kaya, tidak semua orang bisa berhasil melakukan apa yang orang lain lakukan. Faktor keadaan dan keberuntungan sangat dominan dalam hal ini, Anda harus memahami terlebih dahulu “keadaan Anda” dan “pilihan yang Anda punya”. Oleh karena itulah saya sering mengatakan 2 hal yang paling penting yaitu dimana Anda sekarang (keadaan Anda) dan apa yang dapat Anda lakukan (pilihan yang Anda punya).

Lalu apa hubungannya ini semua dengan judul “Kebebasan dan Pilihan”. Saya yakin Anda yang sedang membaca artikel ini adalah seorang “pengguna internet aktif”, ya, Anda yang sedang membaca tulisan ini sekarang. Mari kita renungkan sejenak tentang kebebasan dan pilihan hidup yang kita miliki sebagai pengguna internet, smartphone, dan teknologi.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/hidup-adalah-pilihan.html

Kita sangat beruntung lahir di-era ini, dimana kita hidup penuh dengan kebebasan dan akses informasi yang tidak terbatas didunia maya. Anda dapat hidup 100 tahun lagi dan tidak akan pernah bosan atau selesai menjelajahi dunia internet. Anda bisa menghabiskan waktu seharian menonton video-video youtube, update social media, membaca artikel-artikel mulai dari yang inspiratif dan lucu sampai hal yang negatif dan berbau hoax. Anda bisa menjadi seorang blogger, youtuber, atau mencari pekerjaan didunia real seperti bankir, akuntan, dan sebagainya.

Dibalik semua kebebasan yang Anda miliki ini terdapat tanggung jawab yang berat (loh kok kebebasan ada tanggung jawabnya..?). Ya, semua kebebasan ini mengarah pada satu kewajiban yaitu mengambil keputusan.

Sekilas kita berpikir mungkin ini bukanlah masalah, tetapi faktanya adalah semakin banyak opsional/pilihan yang kita punya (kebebasan) maka semakin sulit bagi kita untuk mengambil keputusan. Contoh simpelnya jika Anda masuk ke sebuah universitas yang memiliki 8 jurusan, mungkin tidak terlalu sulit bagi Anda mengambil keputusan, tetapi bayangkan jika universitas yang Anda pilih memiliki 100 jurusan (mungkin Anda malah menjadi bingung). Atau seperti dalam karir Anda, semakin banyak opsional yang kita miliki maka semakin sulit bagi kita menentukan pilihan yang tepat.

Sekarang bayangkan betapa bebasnya kita berada didunia internet (tak terhingga), saat kita memiliki kebebasan yang tak terbatas maka mustahil untuk dapat mengambil keputusan terbaik (Anda tidak akan pernah tahu), dan ketakutan kita akan keputusan yang salah malah dapat membuat kita pada akhirnya tidak memilih apapun. Kita cenderung menyukai pilihan yang mudah (seperti dalam studi/karir), yang artinya kita sangat mudah dimanipulasi.

Tentu Anda mengerti bagaimana sistem, perusahaan, sekolah, pemerintah, dan media dengan mudah memanipulasi masyarakat dengan pilihan yang mereka tawarkan. Begitu pula dengan internet, bagaimana kita terus kembali menatap layar laptop/smartphone kita, membuka social media dan update setiap jam-nya. You must take choice or the world will make them for you. Hargai hidup Anda dan kebebasan yang Anda miliki untuk memilih hal yang betul-betul penting dalam hidup Anda. Memiliki akses terhadap apapun dapat menjadi anugerah sekaligus kutukan karena menurut saya hal tersebut justru dapat menganggu.

Sedikit solusi/tips yang dapat kita jalankan yaitu:
  • Saat dihadapkan dengan banyak pilihan, pilihlah (choose something) dan puaslah dengan keputusan tersebut (jangan memikirkan alternatif lainnya). Pada akhirnya kita tidak akan pernah tahu mana pilihan yang terbaik, oleh karena itu puaslah dengan pilihan yang sudah Anda ambil karena hal ini dapat membebaskan Anda dari ketakutan mengambil keputusan yang salah yang pada akhirnya membuat Anda menjadi tidak mengambil keputusan apapun.
  • Kurangi/batasi kebebasan Anda sendiri, dalam artian Anda harus membatasi diri Anda dari gangguan-gangguan yang tidak penting seperti mengecek smartphone/akun sosmed Anda, melihat notif, atau aplikasi lainnya yang menghabiskan waktu Anda setiap hari. Tentu ada saatnya Anda harus mengecek smartphone/notif yang ada, tetapi Anda hanya perlu melakukannya disaat Anda memang harus melakukannya.
http://theo-sonatha.blogspot.com/2016/08/hidup-adalah-pilihan.html

Kebebasan adalah anugerah yang luar biasa, tetapi jangan meremehkan keputusan yang harus Anda ambil. Ingatlah jika Anda tidak menjaga pilihan/keputusan Anda sendiri, maka orang lain yang akan memutuskannya untuk Anda.

Syukurilah kebebasan yang Anda miliki, jika Anda menghargai kebebasan Anda, maka Anda tidak akan menyia-nyiakannya dengan sembarangan mengambil keputusan.

Sedikit nasihat untuk hidup Anda yaitu berhati-hatilah terhadap sistem dan aturan. Ada banyak sekali sistem dan aturan didunia ini. Saat memasuki sebuah sistem/aturan yang ada maka pikirkan baik-baik siapa yang membuat aturan tersebut dan mengapa, karena hampir semua sistem/aturan diciptakan untuk keuntungan orang/pihak yang membuatnya bukan Anda. Pilihlah dengan bijak aturan apa yang harus Anda taati dan benar (ikuti hati nurani Anda), dan mana aturan yang perlu Anda abaikan. Bukan berarti Anda harus menjadi pembangkang atau pemberontak, tetapi Anda harus memiliki aturan Anda sendiri (your life, your rules), karena pada akhirnya sistem/aturan hanyalah sementara dan tidak ada sistem/aturan yang sempurna didunia ini.

Akhir kata, ingatlah selalu yang terpenting bukanlah siapa yang akan memberikan Anda izin, tetapi siapa yang akan menghentikan Anda.

    Keep in mind not who will give you permission, but who will stop you. Stop waiting for permission to live the life you want to live.

Have a wonderful life

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel