Dampak Negatif Penggunaan Internet & Sosial Media Secara Umum
Sabtu, 17 September 2016
www.theo-sonatha.blogspot.co.id Mungkin secara tidak sadar Anda sekarang sedang berada dalam lingkaran setan internet/sosial media. Salah satu dampak negatif internet dan sosial media terbesar di jaman ini adalah hal sesepele apapun bisa jadi ramai (bandwagon).
Masalahnya adalah banyak orang yang tidak menyadari hal ini dan mereka terjebak dalam infinity loop yang negatif (lingkaran setan).
Jika Anda membuka sosial media seperti Facebook/Twitter/Instagram/Path dan semacamnya maka semua orang akan memposting “kehidupan mereka yang terlihat bahagia” disana. Kehidupan sosial media yang ramai dan penuh dinamika ini akhirnya menciptakan standar dan tuntutan untuk menyesuaikan (catch up) antara gaya hidup Anda dengan “gaya hidup yang Anda lihat di lingkaran sosial Anda”.
Seolah ada rasa tertinggal jika Anda melihat kehidupan-kehidupan bahagia orang lain. Faktanya adalah semua orang pasti hanya memposting hal-hal yang positif di sosial media mereka (baca: pamer) dan sampai kapanpun Anda akan tetap merasa tertinggal dari orang lain (termasuk mereka yang aktif memposting kehidupannya sendiri).
Akhirnya ini semua malah menciptakan depresi, pikiran yang tidak sehat dan yang paling buruk mengakibatkan stress. Bagaimana tidak, setiap hari Anda melihat kehidupan mewah/bahagia orang lain, coba buka Facebook dan Anda akan dijejali ratusan kebahagiaan dari lingkaran sosial Anda (bukan Anda), mulai dari foto-foto pernikahan, bayi yang baru lahir, acara wisuda, pasangan yang baru in relationshit in relationship, pesta ulang tahun dan puluhan perayaan hidup lainnya.
Sedangkan Anda sedang stuck didepan komputer/handphone Anda melihat ratusan kebahagiaan yang sedang terjadi diluar sana dan mulai mempertanyakan eksistensi hidup Anda dialam semesta ini. Akhirnya Anda mulai merasa “tertinggal”, merasa tidak berguna, berpikir berlebihan (over thinking) dan jadi stress karena tertuntut untuk mengejar jarak (gap) dari rasa tertinggal itu.
Anda menjadi semakin stress karena merasa stress, belum lagi Anda beralih ke YouTube mencari bahan-bahan hiburan dan dijejali dengan ribuan kontroversi media, berita settingan, drama artis, dan achievement-achievement luar biasa dari youtuber-youtuber muda.
Setiap hari selalu ada hal-hal baru yang sedang terjadi, dunia seolah semakin ramai dan dinamis, Anda membuka instagram/path dan melihat setiap hari ada 200 gambar baru tentang kehidupan bahagia dan luar biasa dari teman-teman Anda, semakin hari Anda merasa semakin tertinggal dan semakin tidak berarti didunia yang sangat luas ini.
Mulailah Anda merasa marah, kesal, iri, dengki, bingung, gelisah, depresi, stress, dan gila.
Well, stop it. Just stop.
Jika Anda mengalami itu semua maka selamat datang di lingkaran setan internet. Kabar baiknya adalah lingkaran ini hanyalah ilusi dipikiran Anda.
Apa yang salah dengan Anda?
Masalahnya adalah sampai kapanpun Anda akan merasa tertinggal dari apa yang Anda lihat di internet dan sosial media. Selalu saja ada orang lain yang hidupnya lebih dalam segala hal dari hidup Anda, entah lebih mewah, lebih bahagia, lebih sosialita, lebih romantis, lebih sukses, dan lain-lain.
Menyesuaikan hidup Anda dengan apa yang Anda lihat di sosial media akhirnya menciptakan tuntutan tidak realistis yang membuat Anda delusional. Saya harus ini, saya harus itu, lingkungan saya harus seperti ini, orang lain harus begitu, dan semacamnya.
Melihat ribuan pengalaman positif dari orang lain membuat Anda seolah juga ingin mendapatkan pengalaman yang positif. Padahal “keinginan” untuk merasakan pengalaman positif itu sendiri adalah pengalaman yang negatif. Dan lucunya menerima keadaan negatif yang sudah ada/terjadi adalah pengalaman positif yang sesungguhnya.
Jadi berhentilah berpikir. Terima saja semua itu ada diluar kendali Anda. Karena itulah terkadang kemampuan mengabaikan bisa jauh lebih penting dari kemampuan memperhatikan.
Bagaimana cara keluar dari dampak negatif internet dan sosial media ini?
Belajarlah mengabaikan hal-hal yang tidak penting. “Oke saya merasa tertinggal, tapi siapa peduli? Toh semua orang juga pasti merasa tertinggal dari yang lain.”
Dampak Negatif Penggunaan Internet & Sosial Media Secara Umum
Tidak ada yang salah dengan menjalani hidup yang biasa, tidak ada yang mewajibkan Anda harus hidup super sukses dan dinamis, semua kembali pada apa yang Anda inginkan. Apa arti kesuksesan bagi Anda? Apakah untuk cepat-cepatan terlihat sukses dan bahagia? Atau menikmati semua yang sudah diberikan kepada Anda dan memaksimalkannya untuk mencapai hidup yang lebih baik lagi.
Hidup ini bukan maraton, bukan untuk pamer, bukan untuk cepat-cepatan, karena pada akhirnya apa yang paling penting adalah apa yang Anda rasakan didalam diri Anda sendiri.
Dengan adanya internet dan sosial media sekarang, maka kita bukan hanya mengalami krisis materi, tetapi juga eksistensi, sosial, politik, ras, dan agama. Apapun bisa jadi ramai karena semua hal ada penontonnya (audience), terlalu banyak informasi membuat kita semakin bingung dalam menentukan pilihan, selalu ada sesuatu yang bisa kita gali, selalu ada seseorang yang bisa kita kepoin, dan pastinya selalu ada peluang baru yang bisa kita coba.
Dampak terburuk dari ini semua adalah Anda menjadi kehilangan fokus. Fokus bukan hanya berarti mengatakan ya pada satu hal, tetapi juga mengatakan tidak pada ribuan hal-hal lainnya. Katakan tidak pada ribuan hal-hal yang Anda lihat di internet dan sosial media.
- Ada notifikasi kalau Budi baru saja update status di Facebook –> abaikan.
- Ada foto baru yang Jessica upload di Instagram –> abaikan.
- Ada headline “pose seksi artis X tertangkap kamera (clickbait)” –> block medianya.
Tentu kita juga harus melihat update keadaaan sekitar, namun itu cukup dilakukan sesekali saja, ada waktunya untuk kepo tapi itu nanti disaat Anda sedang senggang atau memiliki banyak waktu luang, tidak perlu setiap saat mengecek update sosial media dan berita-berita di internet, tenang saja Anda tidak akan menjadi gaptek hanya karena tidak melihat internet dalam seminggu.
Dampak negatif internet yang paling buruk adalah membuat Anda selalu merasa tertinggal. Ironisnya rasa tertinggal ini membuat Anda semakin kepo dan ingin terus update kejadian-kejadian yang ada di internet dan sosial media (membuat Anda menjadi semakin ketinggalan lagi).
- Semakin Anda merasa tertinggal –> semakin Anda ingin mengejar ketinggalan tersebut –> membuat Anda merasa semakin tertinggal dan stress.
- Semakin Anda merasa kurang sukses dibanding orang lain –> semakin Anda ingin cepat-cepat sukses (mengejar ketinggalan) –> membuat Anda semakin merasa gagal dan tidak berharga.
- Semakin Anda merasa lebih jelek dari orang lain –> semakin Anda ingin memperbaiki wajah Anda menjadi lebih tampan/cantik (baca: mempermahir skill photoshop Anda) –> membuat Anda merasa melihat diri sendiri semakin jelek dan depresi.
Lingkaran setan tiada akhir ini membuat Anda semakin kecanduan internet. Semakin lama semakin sulit untuk dilepaskan. Berhentilah sekarang juga. Sulit? Paksalah.
- Logout/deactive sosial media yang ada, atau hapus sekalian aplikasi/akun sosmed Anda
- Buang jauh-jauh koneksi internet saat bekerja
- Block konten-konten sampah di internet, baca informasi hanya dari sumber yang terpercaya
- Bookmark situs yang memang betul-betul produktif untuk hidup Anda dan abaikan apapun diluar itu yang tidak penting.
Ingat di internet apapun bisa jadi berantai, contoh sekali Anda mengeklik sebuah headline kontroversi di Facebook tanpa sadar 3 jam kedepan Anda berputar-putar dari wikipedia sampai YouTube untuk melihat berbagai informasi yang berhubungan dengan kontroversi tersebut.
Itulah sebabnya di internet debat tidak akan pernah berakhir, semua isu rasis, politik, agama, drama, gosip artis, dan apapun tidak akan ada ujungnya, Anda bisa saja menghabiskan 100 tahun di internet tanpa pernah kehabisan informasi/cerita/hiburan untuk dieksplorasi.
Berhentilah menggunakan internet dan sosial media secara berlebihan, lucunya terlalu banyak update justru membuat Anda semakin ketinggalan dari yang lain, sudah saatnya Anda berhenti memperhatikan orang lain dan mulai menjalani hidup Anda sendiri.
Berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain, berhenti memperhatikan kehidupan orang lain, berhenti memantau semua kejadian/peristiwa yang ada, mulailah mencari kebahagiaan Anda sendiri, mulailah menghidupi hidup Anda sendiri.
Saya teringat salah satu filosofi hidup yang betul-betul mengubah hidup saya dan juga bagaimana cara saya memandang eksistensi diri saya didunia ini:
Anda tidak akan pernah bahagia jika Anda terus mencari arti kebahagiaan. Anda tidak akan betul-betul hidup jika Anda terus mencari arti kehidupan.
Simpelnya adalah berhenti mencari. Kebahagiaan sudah ada didalam diri Anda, hidup sudah terjadi kepada Anda, sekarang gunakan apapun untuk mencapai tujuan yang menurut Anda paling penting untuk dicapai.
Masih bingung? Cobalah hal simpel seperti membahagiakan keluarga, membawa dampak positif untuk masyarakat melalui karya Anda, menjadi sukses/kaya supaya bisa membantu orang-orang miskin, dan semacamnya.
Setiap orang memiliki sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, berikanlah itu, maka kehidupan dan kebahagiaan akan datang kepada Anda.
Bebaskan diri Anda dari lingkaran setan internet/sosial media dan jalani hidup Anda sekarang juga. Hidup ini terlalu singkat untuk sekedar dihabiskan melihat kehidupan-kehidupan orang lain.
Anda memiliki tujuan yang jauh lebih besar dan lebih penting untuk dicapai, kejarlah itu, melangkahlah sedikit demi sedikit kesana dan tanpa sadar Anda telah menghidupi mimpi yang sejak dulu Anda impikan.
Baca Juga :